China Perbaiki Lapangan Udara untuk Dekatkan Drone ke Jepang

China Perbaiki Lapangan Udara untuk Dekatkan Drone ke Jepang

drone chinaUntuk melakukan patroli rutin di atas pulau-pulau yang disengketakan di bawah pemerintahan Jepang di Laut China Timur, Tentara Pembebasan Rakyat China baru-baru ini menyelesaikan rekondisi dari lapangan terbang lini depan mereka. Demikian  menurut publikasi Global Times milik Partai Komunis Rabu 1 Juli 2015.

Citra satelit dari April tahun ini menunjukkan tiga kendaraan udara tak berawak BZK-005 telah dikerahkan ke lapangan terbang kecil di pulau Daishan dari Zhoushan di provinsi pesisir timur Zhejiang. Drone dari sana akan dapat untuk melakukan patroli rutin di Timur China Laut guna mengawasi pulau-pulau Diaoyutai yang disengketakan (dikenal sebagai Diaoyu ke China dan Senkaku di Jepang).

Sejak 2013 China mulai melaksanakan pembangunan 11 lapangan udara untuk bisa menjangkau garis pantai sepanjang 14.500 kilometer setelah Jepang mengumumkan rencana untuk menasionalisasi pulau-pulau, whicb kemudian terjadi pada bulan September tahun itu.

Admiral Li Jie dari PLA Navy sebelumnya mengatakan bahwa drone akan digunakan untuk memantau pesawat asing yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara China. Pada bulan September 2013, BZK-005 China dihadapi oleh jet tempur F-15J dari Angkatan Udara Bela Diri Jepang di sekitar Diaoyutai

Dikembangkan oleh Harbin Aircraft Industry, BZK-005 memiliki jangkauan operasional 2.400 kilometer. Pesawat ini dapat tinggal di udara selama 40 jam pada ketinggian 2.600 kaki. Meskipun drone tidak bersenjata, tetapi dapat digunakan untuk memantau kegiatan angkatan laut di Laut China Timur atau mungkin bahkan Laut China Selatan, kata Global Times.