US Navy Uji Drone Pemburu Kapal Selam Siluman

US Navy Uji Drone Pemburu Kapal Selam Siluman

darpa

Angkatan Laut AS saat ini sedang menguji sebuah kapal robot yang akan mampu secara mandiri memburu kapal selam diesel musuh.

Drone bawah laut ini lahir dari Program Anti-Submarine Warfare Continuous Trail Unmanned Vessel (ACTUV) yang dibangun DARPA. Teknologi ini dirancang seiring dengan perkembangbiakan kapal selam diesel di seluruhu dunia yang begitu cepat. Selain murah, kapal selam diesel dikenal sangat tenang hingga sulit untuk dilacak dan diantisipasi. Terakhir, Rusia telah meluncurkan kapal selam diesel yang disebut paling tenang di dunia.

Proyek ACTUV disusun dengan tiga tujuan utama. Pertama kemampuan untuk mengalahkan kapal selam diesel dalam kecepatan dan biaya murah. Kedua kemampuan untuk melakukan perjalanan dengan aman sesuai dengan hukum maritime. Dan ketiga kemampuan untuk secara akurat melacak kapal selam diesel.

Pengujian ACTUV disebut telah membawa hasil yang menjanjikan. Defense One melaporkan pada Maret 2015 lalu bahwa selama enam minggu pengujian di lepas pantai Mississippi, ACTUV mampu secara mandiri menghindari kapal yang ada di jalur navigasinya sehingga tidak terjadi tabrakan.

Tes utama berikutnya ACTUV adalah untuk menguji drone ini dalam melacak jejak kapal selam sementara kapal lainnya mencoba untuk memblokir upaya drone tersebut.

Meskipun kapal selam diesel tidak mampu melaksanakan operasi laut terbuka selama atau secepat kapal selam nuklir, kapal selam diesel masih memberikan tantangan tantangan asimetris bagi Amerika. Secara signifikan kapal selam diesel lebih murah dan lebih tenang dibanding kapal selam nuklir.

Kapal selam diesel generasi berikutnya akan menggunakan sistem penggerak dan baterai lithium-ion yang membuat mereka semakin tenang dan lebih sulit untuk dideteksi.

“Menggunakan drone tenang bertenaga baterai akan menyulitkan kapal selam diesel-listrik di perairan pantai yang sibuk. Ini seperti mencoba untuk mengidentifikasi suara mesin sebuah mobil di kota besar yang sibuk,” kata Laksamana Frank Drennan dari US NAVY.
Dengan menciptakan ACTUV, Angkatan Laut AS akan dapat lebih akurat melacak kapal selam diesel musuh. Transisi menuju penggunaan drone untuk misi tersebut juga akan menyimpan sumber daya US Navy.

“Alih-alih memburu kapal selam dengan kapal selam nuklir yang mahal, kami mencoba dan membangun sebuah alat yang jauh lebih murah,” kata manajer program DARPA Ellison di sebuah National Defense Associate Event di Virginia.

“Kapal selam ini akan dapat transit dengan sendirinya di ribuan kilometer dari laut dan dapat menyebarkan selama berbulan-bulan. Alat ini dapat pergi jauh, menemukan kapal selam diesel-listrik yang tenang. ”