Kegagalan Prancis untuk memberikan dua operator helikopter Mistral mendapat kritik keras dari media dalam negerinya. Media Prancis AgoraVox menulis Paris telah bersikap munafik dengan keputusannya.
Media itu menyebut dengan menolak memberikan dua kapal Mistral dan mengembalikan uang ke Rusia, “Prancis memilih malu dan didiskreditkan internasional sebagai mitra ekonomi dan pemasok militer yang dapat diandalkan,” tulis AgoraVox.
“Dalih konyol mengenai konflik Ukraina dan campur tangan dalam krisis Suriah dengan mempersenjatai Al-Nusra menunjukkan pemerintah Prancis kemunafikan. ”
Padahal pada kesempatan yang sama, pemerintah Prancis, tulis AgoraVox, menandatangani kontrak besar untuk pasokan senjata ke “rezim Qatar dan Arab Saudi,” yang mengambil bagian dalam perang di Yaman dengan melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houthi.
“Alih-alih memulihkan hubungan dengan Rusia – mitra sejarah, negara adidaya dan pemimpin dalam perlindungan hukum internasional, Prancis dan Eropa lebih memilih taat kepada Amerika Serikat – negara adikuasa yang kekuasaannya ditakdirkan terus menurun,” tulis surat kabar itu.
Perancis dan Rusia menandatangani kesepakatan senilai US$1,5 miliar untuk pembelian dua kapal kelas mistral pada 2011. Namun, Prancis ditangguhkan pengiriman, mengutip dugaan campur tangan Moskow dalam krisis Ukraina.
