Baru-baru ini sebuah foto dari tiga helikopter serang buatan CAIC WZ-10 China dikirim ke Pakistan telah beredar secara online. Hal ini disebut sebagai salah satu langkah cepat China untuk menggempur pasar militer yang selama ini menjadi wilayah Rusia.
Dari beberapa sudut industri pertahanan Rusia jelas memiliki keunggulan. Warisan Soviet dan upaya dalam penelitian dan pengembangan menempatkan Rusia di garis depan pasar senjata internasional. Menurut peringkat Stockholm International Peace Research Institute, Rusia adalah eksportir senjata terbesar kedua, dengan mengekspor senjata ke -56 negara. Ekspor senjata ke India, China dan Aljazair membuat 60% dari total ekspor senjata negara itu.
China adalah pendatang baru dalam pasar senjata global, dan sekarang telah menjadi eksportir pertahanan terbesar ketiga. Senjata-senjata yang diekspor termasuk JF-17 Thunder, self-propelled howitzer PLZ-45 155 mm dan rudal anti-kapal. Pertumbuhan cepat dalam ekspor senjata salah satunya karena kenaikan pesat ekonomi China, yang telah memicu modernisasi angkatan bersenjata. Hal ini memungkinkan sistem senjata China tertentu untuk dapat bersaing dengan senjata Rusia di pasar internasional.
Salah satu contoh yang paling jelas dari hal ini adalah pembelian helikopter Z-10 oleh Pakistan. China telah menyerahkan tiga dari helikopter ke Pakistan, menurut situs berita militer AS Strategy Page, tiga helikopter telah disediakan untuk Pakistan memungkinkan mereka untuk menjadi bagian percobaan helikopter. Pakistan akan membeli 17 helikopter Z-10. Menyediakan sistem senjata yang masih sangat baru untuk negara lain hampir tidak pernah terdengar dalam perdagangan senjata dan menunjukkan bahwa China tertarik untuk bersaing dengan Rusia. Pakistan adalah negara pertama untuk membeli helikopter dari China. Media Pakistan telah berspekulasi bahwa negara juga ingin membeli kapal selam rudal balistik nuklir kelas Jin China.
