Rusia tetap akan memeneuhi kewajiban kontrak dengan Suriah dalam memberikan senjata konvensional, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia mengungkapkan Rabu 24 Juni 2015.
“Sanksi PBB tidak mempengaruhi perdagangan senjata konvensional dari Rusia ke Suriah. Kami memberikan senjata-senjata ini sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani sebelumnya,” kata Evgeny Lukyanov RIA Novosti.
Rusia sejauh ini juga tengah berusaha memenuhi kontrak sebelumnya pada pengiriman pelatih jet dan pesawat serang ringan Yak-130 (Mitten) atau pengiriman S-300 sistem pertahanan rudal, Lukyanov menambahkan.
Suriah dilaporkan telah melakukan pembayaran uang muka dari hampir US$ 100 juta untuk enam pesawat pertama, diperkirakan biaya masing-masing pesawat lebih dari US$ 15 juta. Pesawat-pesawat ini harus disampaikan dalam tiga batch, sembilan unit tahun lalu, 12 pada tahun 2015 dan 15 pada tahun 2016.
Seorang pejabat senior produsen pesawat Rusia Irkut mengatakan pada pertengahan April kontrak untuk menjual 36 pelatih tempur buatan Rusia ditunda sampai situasi di lapangan di Suriah stabil.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan kembali janji lama bulan lalu untuk melaksanakan pengiriman senjata ke Suriah. Moskow telah menyatakan bahwa pasokan senjata defensif ke Damaskus sesuai dengan hukum internasional.