Jet tempur NATO yang berbasis di pangkalan udara Zokniai Lithuania tercatat sepuluh kali harus mengawal pesawat militer Rusia dalam kurun waktu satu minggu yakni 15-21 Juni 2015. Kementerian Pertahanan Lithuania mengatakan dalam kajian mingguan situasi di wilayah udara yang dikeluarkan pada hari Senin 22 Juni 2015.
Laporan itu mengatakan ruang udara Lithuania tidak dilanggar dalam insiden ini. “Bagian dari penerbangan yang telah disepakati sebelumnya dijalankan dengan menyalakan transponder aktif dan melakukan kontak radio dengan darat,” kata kementerian itu sebagaimana dikutip TASS. Mereka mengatakan sepuluh adalah angka tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Pada tanggal 15 Juni, pesawat NATO mengawal dua pesawat pengintai Rusia Ilyushin Il-20, sedangkan pada tanggal 16 Juni mereka mengintersep sebuah pesawat peringatan Il-22, dan pesawat sistem kontrol taktis A-50, pesawat transport An-26 dan jet tempur MiG-31.
Pada tanggal 17 Juni, mereka mengawal sebuah Il-22, MiG-31, A-50 dan An-26 serta bomber Tupolev Tu-22m. Pada tanggal 18 Juni, patroli udara mengidentifikasi pesawat Il-20 Rusia. Semua penerbangan dibuat antara kantong wilayah Kaliningrad Rusia dan daratan Rusia.
Mengidentifikasi dan mengawal target udara merupakan prosedur rutin. Hal ini dilakukan oleh jet tempur dari anggota NATO yang ditempatkan di pangkalan udara Lithuania dan berpatroli di wilayah udara Baltik yang tidak memiliki sarana teknis mereka sendiri untuk melakukan hal ini.
Saat ini, empat Norwegia dan empat jet tempur Italia yang ditempatkan di pangkalan udara Lithuania. Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa semua penerbangan pesawat militer Rusia yang dibuat di atas perairan netral ketat sesuai dengan aturan internasional penggunaan wilayah udara.
