F-35C Diusulkan Membawa Bom Nuklir
F-35C

F-35C Diusulkan Membawa Bom Nuklir

Two F-35C Joint Strike Fighter are shown after landing on the deck of the USS Nimitz aircraft carrier, off the coast of CaliforniaSebuah lembaga think tank AS mengusulkan memasang senjata nuklir di jet tempur F-35C Joint Strike Fighter yang berbasis kapal kapal induk untuk menambah perlindungan dari Rusia dan China.

Clark Murdock dari Pusat Studi Strategis dan Internasional melayangkan gagasan kembali tentang senjata nuklir berbasis kapal induk dalam sebuah laporan baru yang diterbitkan pada 22 Juni.

Pemerintah AS telah berkomitmen hanya F-35A yang dilengkapi dengan senjata nuklir sebagai “dual-capable aircraft,”  yaitu membawa bom termonukli Boeing B61-12.

Menurut Murdock F-35C juga harus menerima senjata nuklir di masa depan sebagai bentuk komitmen Amerika Serikat untuk melindungi sekutunya.

“Menurut saya pembom adalah nilai penting kemampuan lindung, apa yang benar-benar penting adalah pesawat berkemampuan nuklir yang yang dapat dikerahkan di wilayah sekutu kami,” katanya pada pembukaan laporan di Washington. Laporan, berjudul Project Atom mengupsa tentang strategi nuklir alternatif dan kekuatan postur 2025-2050.

Murdock percaya jika “payung nuklir” AS meluas ke sekutunya maka akan lebih efektif dan meyakinkan bila ditempatkan di wilayah sekutu dan tidak semata-mata mengandalkan pembom nuklir jarak jauh, rudal balistik dan kapal selam.

Menurut Angkatan Udara AS, bom B61-12  akan dirakit pada tahun 2020 dan integrasi ke pesawat F-35A awal akan dimulai tahun depan. F-35A dijadwalkan akan mencapai status dual-capable pada tahun 2024 sebagai bagian dari konfigurasi Blok 4.

“Kami memiliki 7.000 senjata nuklir maju yang dikerahkan di Eropa pada puncak Perang Dingin,” kata Murdock. “Di Asia, kami memiliki hampir 1.000 yang dikerahkan di Semenanjung Korea. Total sekitar 3.000 berada di teater Asia Pasifik.

“Ketika Soviet memandang perbatasan mereka, mereka tidak hanya melihat cincin pria dan wanita Amerika berseragam, mereka melihat sebuah cincin dari senjata nuklir.”

Analisis Murdock juga menyimpulkan bahwa Amerika perlu senjata nuklir berbagai bidang, setidaknya satu untuk setiap anak tangga dari tangga escalatory nuklir, dari daya ledak rendah, nuklir taktis sampai ke pemusnah massal.

Elbridge Colby dari Pusat Keamanan Amerika Baru percaya Amerika membutuhkan berbagai senjata nuklir taktis udara. “Senjata nuklir AS harus dan perlu lebih dari mengancam kehancuran tanpa hambatan,” kata Colby.