Moskow telah memastikan penjualan 24 Su-35 ke China. Pesawat akan mulai diterima pada 2016. Pesawat multirole generasi 4++ ini akan memungkinkan China untuk menjalankan program peregangan kekuasaannya atas Laut China Selatan secara lebih efisien.
Pesawat yang dijuluki Flanker-E oleh NATO ini menawarkan kemampuan manuver yang tinggi, avionik tingkat tinggi, mesin yang lebih kuat, dan jangkauan yang lebih panjang dari pendahulunya Su-27.
Pesawat ini dilengkapi dengan sistem senjata kemampuan tinggi dan dapat mencapai Mach 2,25 kecepatan (2,390km / jam).
Fitur Su-35 dengan kapasitas bahan bakar yang tinggi dan jarak tempuh panjang juga penting bagi China, karena jet tempur ini jelas akan memungkinkan untuk memperkuat posisi geopolitik di wilayah Laut China Selatan.
Saat ini, Beijing masih kesulitan mempertahankan kehadirannya secara teratur di perairan yang mencapai luas kira-kira 2,25 juta kilometer persegi. Jet tempur China saat ini hanya dapat melakukan patroli secara terbatas dari wilayah Laut Cina Selatan, karena kapasitas bahan bakar yang terbatas. Sebaliknya, jangkauan dan kecepatan Su-35 akan menyelesaikan masalah ini.
Hal yang lebih penting jet tempur Su-35 tidak hanya setara dengan jet-jet tempur AS generasi kelima seperti F-15, F-16, F / A-18. Tetapi akan sangat ketat bersaing dengan jet tempur generasi kelima F-22 maupun F-35.
China berencana membeli 24 pesawat tempur canggih jenis ini pada akhir tahun ini. Dan setelah itu peta kekuatan Laut China Selatan hampir pasti akan mengalami perubahan.