Washington disebut mantan diplomat India dan seorang analis politik MK Bhadrakumar sedang “nyerempet bahaya ” di Eropa dengan berusaha “untuk mendikte perang dan perdamaian” di wilayah tersebut.
Untuk itu Amerika Serikat diminta untuk merenungkan rencana mengirimkan persenjataan berat, termasuk tank tempur dan kendaraan tempur infanteri, ke Eropa Timur dan Baltik, serta penggelaran rudal nuklir dalam menanggapi dugaan Rusia melanggar perjanjian INF.
“Moskow telah menemukan bahwa AS dan sekutu NATO memiliki mata yang jahat di Rusia,” kata Bhadrakumar sebagaimana dilansir Sputnik Sabtu 20 Juni 2015.
“Dalam ha; pasukan konvensional, AS dan sekutunya menikmati keunggulan atas Rusia. Hal ini meninggalkan Rusia dengan pilihan untuk menampilkan kekuatan nuklirnya,” kata analis itu mengacu pada rencana Moskow untuk menambah 40 rudal balistik antarbenua untuk pasukan strategis pada tahun 2015.
AS mencoba untuk memaksa sekutu utama Barat untuk beralih ke mode konfrontatif vis-à-vis dengan Rusia untuk mengubah Moskow dan ibukota Eropa menjadi “musuh di masa mendatang,” analis menjelaskan. Perang saudara di Ukraina mungkin melayani tujuan ini.
Upaya Washington belum terbayar Rusia tetap “sangat independen” di panggung dunia, yang “tidak hanya menggagalkan strategi regional AS ‘tetapi juga memberikan contoh buruk bagi negara-negara independen yang berpikiran lain untuk meniru,” lanjut MK Bhadrakumar.
Jika keadaan ini terus berlanjut, Washington tidak dapat mencapai tujuan strategis. Misalnya, “strategi AS untuk menghadapi China di masa depan juga tidak bisa mencapai kemajuan” sepanjang Rusia tetap kuat dan independen.
Tapi “di atas semua itu, keseimbangan strategis global [paritas nuklir Rusia] menghambat upaya AS untuk membuat New American Century,” MK Kata Bhadrakumar
.

Posted inMILITARY