
(Foto: Staf Sersan Bennie J. Davis III / Angkatan Udara)
Seorang anggota Marinir yang mabuk membuat kekacauan dengan mengaktifikan sistem pemadam kebakaran di pangkalan Udara Kadena Okinawa Jepang. Akibatnya, salah satu hangar pangkalan itupun penuh dengan busa yang secara otomatis bereaksi ketika sistem peringatan aktif.
Insiden itu terjadi pada akhir Mei di Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, yang merupakan pangkalan Air Wing ke-18 Angkatan Udara AS. Dilaporkan Stars and Stripes, biro Jepang pertama kali melaporkan kejadian tersebut yang menyatakan seorang Marinir mabuk masuk hanggar di pangkalan dan memicu sistem pencegah kebakaran berbasis busa di dekat setidaknya satu pesawat.
Wing 18 memiliki dua skuadron tempur F-15, skuadron pesawat pengisian bahan bakar udara KC-135, dan penyelamatan, pararescue dan unit evakuasi medis.
Seorang juru bicara Wing ke-18, ke-2 Letnan Eric Anthony, dikonfirmasi untuk Marinir Times mengatakan marinir tersebut telah ditangkap setelah sistem pencegah kebakaran diaktifkan di hanggar 23 Mei 2015 sekitar pukul 01. 45.
Meskipun penangkapan berlangsung tiga minggu lalu, Anthony mengatakan rincian insiden itu masih dalam penyelidikan. Sementara ia menolak berkomentar sejauh mana kerusakan yang disebabkan karena aktifnya sistem anti kebakaran tersebut.
Dirancang untuk mudah diaktifkan dalam insiden kebakaran, busa ekspansi tinggi dapat memenuhi hanggar hingga langit-langit dengan zat seperti sabun dalam beberapa menit. Insiden Mei bukan pertama kalinya aktivasi sistem pencegah kebakaran terjadi.
Pada 8 Januari 2014, aktivasi disengaja juga menjadikan hangar di Eglin Air Force Base penuh busa mengakibatkan seorang kontraktor sipil yang ada di hangar meninggal dunia. Penyelidikan menemukan bahwa sistem telah diaktifkan setelah katup dalam jaringan hanggar sprinkler membeku dan retak, menyebabkan penumpukan air yang akhirnya mengaktifkan sistem busa.
Mengingat kejadian itu, peneliti merekomendasikan Angkatan Udara mulai mengkaji ulang sistem busa ekspansi tinggi di hanggar di seluruh dunia. Pejabat Angkatan Udara dan Laut belum dilaporkan cedera akibat insiden Mei di Kadena.