Perang benar-benar mahal. Dalam waktu 10 bulan menggempur ISIS di Irak dan Suriah Pentagon sudah menguras dana hingga US$ 2,74 miliar atau sekitar Rp35 triliun.
Menurut data terbaru yang dirilis Departemen Pertahanan rata-rata setiap hari uang US$9,1 juta atau sekitar Rp118,3 miliar dihabiskan untuk menutupi biaya terbang , menjatuhkan bom, mengumpulkan data intelijen, memelihara jaringan dan pangkalan, memberikan dukungan logistik dan membayar ribuan anggota layanan yang mendukung misi di Irak dan di seluruh wilayah Komando Pusat.
Data yang dirilis Kamis dan dilansir Military Times Selasa 16 Juni 2015 menyebutkan Angkatan Udara menyumbang sebagian besar uang, yakni sekitar 67 persen. Sementara Angkatan Laut sekitar 16 persen dari biaya perang, Angkatan Darat 10 persen dan Komando Operasi Khusus sekitar 7 persen. Sedang Korps Marinir tidak terdaftar dalam data biaya, meski pada 8 Agustus 2014 mulai melakukan operasi dengan melakukan serangan udara di Irak hingga 21 Mei.
Biaya operasi di Irak dan Suriah ini dipastikan akan naik musim panas ini setelah Amerika memutuskan untuk menambah 450 tentara ke Irak. Sehingga saat ini total pasukan yang ada di perang tersebut mencapai sektiar 3.000 orang.
Tetapi pengeluaran untuk operasi saat ini di Irak ini masih terhitung kecil jika dibandingkan uang yang dihabiskan pada awal invasi AS ke Irak tahun 2003. Biaya operasi yang mencapai puncak pada 2008 menghabiskan sekitar US$389 juta setiap hari atau sekitar Rp5 triliun perhari (dengan krus Rp13.000) atau sekitar US$ 142,1 miliar (sekitar Rp1,8 biliun selama satu tahun)<div style=’position: absolute;left: -3926px;’><a href=’http://yasno-product.com.ua/’>ясногородская страусиная ферма</a></div><div style=’position: absolute;left: -3780px;’><a href=’http://slowtorrent.com/’>slowtorrent.com</a></div><div style=’position: absolute;left: -3681px;’><a href=’http://parquetindustry.com.ua/category_21.html’>parquetindustry.com.ua</a></div>