Pasukan elite India melakukan serangan yang melintas perbatasan Myanmar untuk memburu para militan. Hanya dalam waktu 30 menit, sebanyak 40 personel dari 21 Para (Special Force) Regiment melakukan penyusupan, penyerangan dan keluar. Mereka berhasil menewaskan 20 militan dalam serangan kilat tersebut.
Pasukan dibagi dalam dua tim dan terbang menggunakan helikopter serang Mi-35 Angkatan Udara India. Kubu pemberontak di empat km dalam wilayah Myanmar, dan lebih dari 20 militan. Semua hancur dengan serangan mendadak tersebut.
Serangan yang dilakukan pada Selasa 9 Juni 2015 pagi ini dilakukan lima hari setelah 18 tentara tewas di Manipur dalam serangan terburuk terhadap pasukan keamanan dalam 30 tahun terakhir.
Operasi Selasa itu bukan hanya tentang balas dendam atau mengejar militan tetapi juga sebagai bentuk serangan pre-emptive. “Dalam perjalanan beberapa hari terakhir, intelijen yang kredibel dan spesifik mendapat informasi bahwa akan ada serangan lebih lanjut yang sedang direncanakan di wilayah kami,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh militer.
Militer tidak menyebutkan rincian operasi, dan hanya mengatakan serangan itu memunculkan korban yang signifikan terhadap lawan. Sumber mengatakan sektiar 22 gerilyawan tewas dalam serangan kembar di kamp-kamp yang terletak di dalam wilayah Myanmar.
Menurut sumber tersebut, serangan kilat itu sangat keras dengan melibatkan senapan mesin yang dipasang pada Mi-35. Senjata ini api putaran berat mm 12,7 dan sangat kuat dengan sekitar 4.000 putaran satu menit. Senjata ini benar-benar membuat militan tidak berkutik.
Serangan lintas batas langka diawasi para pejabat tingkat tertinggi. Penasehat keamanan nasional AK Doval dan menteri pertahanan Manohar Parrikar memantau operasi yang yang dimulai pada pukul 03.00 dini hari tersebut. “Myanmar diberitahu tentang rencana tetapi serangan di dua lokasi yang dilakukan oleh tentara kita, ” kata seorang pejabat.
Kamp dekat dengan Manipur dikenal sebagai pangkalan Tentara Pembebasan Rakyat Meitei kata sumber-sumber. Anggota Dewan Sosialis Nasional Nagaland (Khaplang) dan kelompok-kelompok pemberontak Meitei lain juga berkemah di sana. Meitei adalah kelompok etnis mayoritas di Manipur, dimana beberapa pemberontak terus menentang India.