Jet tempur Israel menggempur Jalur Gaza dengan menembakkan rudal udara ke darat, Kamis 4 Juni 2015. Tindakan ini disebut seabgai reaksi atas penembakan roket sebelumnya dari daerah itu ke dalam wilayah Israel.
Jet tempur tersebut mula-mula terbang di wilayah udara Jalur Gaza, sebelum menembakkan satu rudal. Suara ledakan keras terdengar di bagian barat-laut Kota Gaza.
Saksi mata mengatakan jet tempur tersebut terus terbang di wilayah udara Jalur Gaza, tempat beberapa suara ledakan terdengar di bagian utara, tengah dan selatan. Petugas pemadam dan ambulans bergegas ke daerah yang diserang.
Petugas paramedis mengatakan tak ada laporan mengenai korban jiwa. Sementara itu polisi dan personel pasukan keamanan mengosongkan beberapa bangunan dan markas keamanan di seluruh Jalur Gaza karena khawatir bangunan tersebut dijadikan sasaran oleh Israel.
Beberapa pejabat keamanan mengatakan satu rudal ditembakkan ke satu instalasi pelatihan milik Brigade Al-Qassam sayap bersenjata Hamas.
Serangan udara Israel tersebut adalah reaksi terhadap serangan roket yang sebelumnya dilancarkan dari bagian utara Kota Gaza terhadap Israel. Israel menyatakan tiga roket ditembakkan ke dalam wilayah Israel, tapi tak menimbulkan kerusakan atau merenggut korban.
Beberapa sumber Palestina, yang tak mau disebutkan jati diri mereka sebagaimana dikutip Arabian News, mengatakan kelompok fanatik Salafi yang berafiliasi dengan ISIS bertanggung-jawab atas penembakan roket ke dalam wilayah Israel.
Itu adalah untuk kedua kali dalam satu pekan kelompok tersebut telah menembakkan roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Pekan lalu, jet tempur Israel melancarkan enam serangan udara terhadap instalasi Hamas.
Satu kelompok yang berafiliasi kepada IS pada Selasa mengaku bertanggung-jawab atas penembakan roket tersebut, yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Di dalam satu rekaman video, kelompok itu menyatakan kelompok tersebut tak terikat komitmen pada gencatan senjata apa pun dengan Israel.
Kelompok tersebut juga mengaku bertanggung-jawab atas serangan roket dan memberi Hamas ultimatum 48 jam untuk menghentikan penindasan atas kelompoknya dan mengembalikan semua senjata yang telah disita oleh Hamas dari mereka.
Serangan udara ke Jalur Gaza pekan lalu dan Kamis pagi telah menjadi yang paling gencar sejak berakhirinya agresi besar militer Israel ke Jalur Gaza, yang berlangsung selama 50 hari dan berakhir pada 26 Agustus 2015.