
Setelah beberapa konfrontasi dengan kapal perang dan pesawat AS di Laut China Selatan, Tentara Pembebasan Rakyat memutuskan untuk mengirimkan beberapa sistem senjata paling canggih ke pulau Hainan, yang terletak dekat dengan China, tapi masih di Laut China Selatan.
Seperti Xinhua News Agency Kamis 28 Mei 2015 senjata yang terlihat di pelabuhan Xiuying Haikou antara lain jet tempur J-10, helikopter tempur WZ-10, tank amfibi ringan Jenis 63A, kendaraan rudal anti-tank dan kendaraan komando lapis baja.
Hainan sangat mungkin menjadi pangkalan utama PLA untuk operasi jika konflik Laut China Selatan benar-benar pecah. Beijing ingin mempersiapkan warga sipil dari pulau konflik militer dengan menunjukkan sistem-sistem senjata, menurut Xinhua.
USS Fort Worth, sebuah kapal tempur pesisir kelas Freedom Angkatan Laut AS dikejar oleh Yancheng, kapal dipandu rudal type 054A China, di perairan sekitar pulau-pulau Spratly pada Mei 11 2015 lalu. Setelah itu, pesawat patroli P-8 Angkatan Laut AS diperingatkan delapan kali oleh Angkatan Laut China saat melakukan penerbangan pengintaian di atas kepulauan Reef untuk memantau reklamasi pulau oleh China di pada 20 Mei.
Tabloid nasionalis China, Global Times, mengatakan bahwa China siap perang jika Amerika Serikat atau negara lain yang mengklaim pulau-pulau Spratly terus menuntut China menghentikan kegiatan reklamasinya.