Angkatan Udara India kali ini tidak akan me-grounded Su-30MKI meski kecelakaan baru saja terjadi. Ini merupakan kecelakaan yang keenam selama enam tahun.
Menteri Pertahanan Manohar Parrikar mengatakan tidak bisa menggrounded pesawat setiap kali terjadi kecelakaan. “Kita tidak bisa menghentikan penerbangan setelah setiap kecelakaan,” kata Parrkiar Minggu 24 Mei 2015.
Namun dia mengatakan akan melakukan pertemuan tingkat tinggi untuk mengevaluasi kondisi armada Sukhoi.
“Kami akan melakukan pertemuan pekan depan dan membahas masalah tersebut,” katanya.Kepala Staf Angkatan Udara India, Marsekal Arup Raha, diharapkan untuk menghadiri pertemuan bersama dengan petugas kuncinya.
Sukhoi Su-30MKI pertama buatan Rusia diterima oleh India pada tahun 2002, dan pesawat pertama yang dirakit di India memasuki layanan pada tahun 2004.
Su-30MKI pertama jatuh di wilayah Pokhran, Rajasthan pada bulan April 2009, yang diikuti grounded seluruh armada sekitar tiga minggu. Disimpulkan kecelakaan terjadi akibat kegagalan fly-by-wire system.
Pada tanggal 30 November 2009, pesawat lain jatuh di Rajasthan dan armada kembali dilarang terbang. Kecelakaan itu disebabkan kemasukan benda asing tanpa sengaja di intake mesin. Kecelakaan lain terjadi di dekat Pune pada Desember 2011, dan sekali lagi di Pokhran pada bulan Februari tahun 2013. Pada bulan Oktober 2014, kecelakaan di dekat Pune menyebabkan grounded armada terpanjang selama hampir satu bulan. Dan terakhir beberapa hari lalu sebuah Su-30MKI kembali jatuh di Assam.
India saat ini memiliki 10 skuadron 200 Su-30MKI, dan setidaknya 70 lebih yang akan dilantik dalam beberapa tahun ke depan. Su-30s menjadi hampir sepertiga dari total jet tempur India.