Dilarang Terbang di Laut China Selatan, AS Takkan Turuti China
P-8 Poseidon

Dilarang Terbang di Laut China Selatan, AS Takkan Turuti China

surveilens poesidon

Amerika Serikat menolak tuntutan Beijing agar pesawat pengintai AS berhenti terbang di atas Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan, Asisten Menteri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Russel kepada wartawan Jumat 22 Mei 2015.

“Amerika Serikat melakukan operasi overflight di perairan internasional di hampir seluruh dunia, sehingga penerbangan sebuah pesawat pengintai di Laut China Selatan merupakan kejadian biasa, dan terus terang, kejadian sepenuhnya tepat karena itu adalah wilayah udara internasional,” kata Russel.

Selama beberapa bulan terakhir, China telah membangun pulau buatan di terumbu karang di wilayah Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. Departemen Luar Negeri AS telah menyatakan keprihatinan atas klaim Beijing untuk 90 persen dari wilayah Laut China Selatan.

Russel mengatakan Amerika Serikat akan terus menggunakan haknya terbang di wilayah internasional.  ”Dan membela hak-hak semua negara untuk kebebasan navigasi dan overflight di wilayah tersebut.”

Sebelumnya CNN melaporkan bahwa sebuah kapal angkatan laut China mengeluarkan delapan kali peringatan pada hari Rabu kepada pesawat mata-mata US P8-A Poseidon.

Mantan Wakil Direktur CIA Michael Morell mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa insiden ini mengkonfirmasi bahwa benar-benar ada  risiko bahwa Amerika Serikat dan China bisa berperang dalam waktu dekat.