Hanya selang beberapa saat setelah gencatan senjata berakhir Minggu 17 Mei 2015 malam, koalisi pimpinan Arab Saudi kembali menggempur kelompok Houthi di Kota Pelabuhan Aden, Yaman Selatan.
Menurut sejumlah saksi pesawat tempur koalisi membom kompleks presiden, yang dikuasai Houthi. Pemboman itu terjadi saat Utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed mendesak semua pihak yang berperang untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan.
“Saya menyeru semua pihak agar memperbarui gencatan senjata selama lima hari lagi setidaknya,” kata Ismail Ould Cheikh Ahmed di dalam pidato selama sidang pembukaan konferensi dialog Yaman selama tiga hari di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Ia mengatakan gencatan senjata tersebut mesti diubah jadi gencatan senjata permanen guna mengakhiri tindak kekerasan.
Selama gencatan senjata lima-hari, bentrokan antara petempur Houthi dan pasukan yang setia kepada Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan, berlanjut sementara kedua pihak saling menuduh mengenai pelanggar gencatan senjata.
Pada hari terakhir gencatan senjata sementara, Minggu, pertempuran sengit di Provinsi Taiz, Yaman Selatan, menewaskan sedikitnya 20 orang.
Arab Saudi, bersama delapan lagi negara Arab, telah membom kelompok Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh sejak 26 Maret, dengan tujuang mengembalikan pemerintah Presiden Hadi.