Angkatan Laut Amerika Serikat mengumpulkan komandan pasukan amfibi negara Asia-Pasifik sebagai langkah bagi gerakan terpadu. Hal itu didapat dari keterangan sejumlah pejabat dan dokumen perencanaan, yang diperoleh Reuters. Namun demikian, Amerika Serikat dikabarkan tidak melibatkan China dalam upaya tersebut.
Konferensi itu akan dimulai pada Senin 18 Juni 2015 mendatang di Hawaii dan akan dihadiri pejabat 23 negara. Sebagian besar negara itu berasal dari Asia, termasuk yang terlibat dalam sengketa wilayah dengan China, seperti, Jepang, Filipina, dan Vietnam.
Naskah perencanaan, yang disiapkan konsultan militer Amerika Serikat, menegaskan bahwa China “tidak akan diundang” karena “pesaing” Amerika Serikat dan beberapa negara, yang menghadiri pertemuan itu.
Saat dimintai kepastian mengenai Beijing tidak diundang, juru bicara Angkatan Laut mengatakan bahwa hukum di Amerika Serikat melarang kerja sama militer langsung dengan China dalam sebuah konferensi.
Sejumlah pejabat kementerian pertahanan Amerika Serikat menambahkan bahwa pengabaian China adalah hal biasa dalam acara pelatihan yang digelar oleh Washington.
Saat menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa setiap negara mempunyai hak untuk mengundang ataupun tidak mengundang sebuah negara dalam acara tertentu, selama kebijakan itu ditujukan untuk perdamaian dan kestabilan regional.
Latihan Bersama Pasukan Amfibi Tujuan utama dari konferensi di Hawaii adalah untuk membentuk latihan bersama pasukan amfibi. Menurut keterangan brigadir Richard Spencer, wakil komandan Angkatan Laut Inggris, acara tersebut akan sukses jika terbentuk pasukan laut bersama yang bertugas untuk mengirim bantuan pada masa bencana.
Sementara itu, wakil kepala lembaga CSIS di Washington, Michael Green, mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan “kekuatan penyatu” bagi pasukan amfibi di Asia yang diperkirakan akan menarik perhatian sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia. “Pasukan bersama itu akan sangat berguna dalam masa-masa bencana dan juga mengatasi ancaman keamanan dari sengketa wilayah laut,” kata Green.
Sebagaimana diketahui, sejumlah negara di Asia memang tengah bersengketa dengan China terkait kepemilikan wilayah maritim seperti Laut China Selatan dan Timur. Di Laut China Selatan, Beijing bersengketa dengan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. Beijing juga bersengketa dengan Jepang di Laut China Timur.
Di sisi lain, Amerika Serikat mempunyai pasukan amfibi terbesar di Asia dengan 80.000 personil angkatan laut. Sebagian besar tentara tersebut kini ditempatkan di pulau Okinawa dekat dengan Laut China Timur. Satu-satunya kekuatan di Asia yang bisa menandingi Amerika Serikat tersebut adalah China yang mempunyai sekitar 12.000 tentara angkatan laut.