Australia Pangkas 40% Bantuan ke Indonesia

Australia Pangkas 40% Bantuan ke Indonesia

indo australPemerintah Federal Australia memutuskan memangkas anggaran bantuannya kepada Indonesia sebanyak 40 persen untuk 2015, demikian diumumkan oleh Menteri Keuangan Australia, Joe Hockey, di Canberra, Rabu 13 Mei 2015.

Pada tahun lalu, Indonesia menerima US605,3 juta bantuan dari Australia, dan tahun ini jumlahnya hanya bersisa US$366,4 juta dolar atau setara dengan Rp3,8 triliun.

Australia adalah negara kaya di kawasan Indo-Pasifik dengan kontribusi bantuan internasionalnya terbesar kedua setelah Jepang. Namun dengan kebijakan anggaran yang baru di bawah pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott, dana bantuan internasional Australia dipotong demi penghematan.

Pada 2014, anggaran bantuan internasional Australia dipotong satu miliar dolar Australia dari awalnya lima miliar dolar. Namun demikian, anggaran bantuan Australia melonjak dari sekitar dua miliar dolar pada awal tahun 2000 menjadi lima miliar dollar dua tahun silam.

Dalam tiga tahun ke depan, anggaran bantuan internasional Australia akan kembali dipangkas sebanyak 3,7 miliar dolar. Selama beberapa tahun, Indonesia adalah penerima dana bantuan Australia dengan jumlah terbanyak dibandingkan negara manapun di dunia.

Selain Indonesia, bantuan Australia kepada negara-negara sub-Sahara Afrika juga “dibonsai” 70 persen dari yang awalnya sebesar 186,9 juta dolar menjadi hanya 93,9 juta dolar.

Bantuan untuk Myanmar juga dipotong 40 persen, sementara negara-negara yang sepakat akan menampung para pencari suaka ke Australia, seperti Kamboja, Nauru, dan PNG dana bantuannya tidak banyak berubah.

Ketika ditanya oleh media tentang adanya kaitan pemangkasan bantuan untuk Indonesia dan eksekusi mati dua narapidana narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Joe Hockey membantahnya dengan berkata, “Saya ingin Anda hilangkan itu dari pikiran Anda tidak ada sama sekali.”