Sebuah laporan baru yang dirilis Canadian Centre for Policy Alternatives menyebutkan jet tempur F-35 dianggap terlalu bahaya digunakan untuk militer Kanada. Rencananya negara ini akan membeli pesawat ini untuk menggantikan armada CF-18 milik negara tersebut.
Dalam laporan yang berjudul One Dead Pilot yang dirilis Senin 9 Juni 2014 itu menyebutkan dengan menggunakan mesin tunggal, pesawat sekelas F-35 yang merupakan pesawat siluman generasi kelima ini akan memiliki banyak risiko di udara. “Kecuali F-35, semua pesawat yang dibangun saat ini semuanya mempertimbangkan untuk menggunakan mesin ganda. Perbedaan ini memiliki implikasi keamanan yang signifikan,” demikian bunyi laporan tersebut.
Penulis laporan Michael Byers membandingkan F-35 dengan CF-104 Starfighter, yang juga memiliki mesin tunggal. Jet ini digunakan oleh Royal Canadian Air Force antara 1961 hingga 1987. Selama kurun waktu tersebut terjadi 110 kecelakaan yang melibatkan pesawat jenis itu.
Byers mengatakan mesin tunggal membuat jet rentan terhadap kecelakaan akibat serangan urung. Dan tanpa mesin kedua, pesawat itu tidak mampu terus terbang untuk mencapai landasan. Soal burung tidak boleh dianggap remeh karena selama 26 tahun, sekitar seperempat dari kecelakaan jet berkaitan dengan serangan binatang tersebut.
“Meskipun Kanada Starfighters tidak pernah terlibat pertempuran tetapi 39 pilot Kanada meninggal saat menerbangkan pesawat seperti ini, ” tulis Byers.
Bahkan hampir setengah armada hancur karena kecelakaan. Saking bahayanya pesawat itu mendapat julukan tidak resmi sebagai Widow Maker (pencipta janda).
Byers menyimpulkan bahwa kegagalan mesin masih akan terjadi kapan saja dan ketika hal ini jauh dari bandara maka jika menggunakan dua mesin setidaknya ada satu pendorong untuk bisa mencapai bandara.
Dia menambahkan bahwa pesawat dua mesin akan lebih cocok ke Kanada, yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Pemerintah Kanada memang telah memutuskan untuk membeli 65 pesawat yang disebut-sebut sebagai paling canggih di dunia itu untuk menggantikan armada Kanada yang telah tua. Kebijakan ini mengundang banyak kontroversi pasca diumumkan.
Pemerintah federal tidak setuju terkait keputusan tersebut setelah serangkaian lapopran Kantor Anggaran dan Auditor Kanada tentang minimnya anggaran. Pemerintah kemudian membuat kelompok kerja yang terdiri dari para pejabat dan ahli untuk melakukan kajian pilihan tempur jet untuk menentukan jalan ke depan dengan keputusan tersebut.
Terkait laporan Canadian Centre for Policy Alternatives ini Menteri Pekerjaan Umum Diane Finley mengatakan belum ada keputusan jet apa yang akan digunakan untuk mengganti CF-18. Dia menambahkan b sebuah panel ahli terus meninjau semua laporan.
Finley mengatakan Konservatif sedang melakukan evaluasi secara fair untuk kemudian bisa mengambil sebuah keputusan yang tepat.”kami sekarang meninjau laporan tersebut untuk memastikan bahwa semua analisis ini memang beenar. Setelah keputusan dibuat, kami akan mengumumkan itu dan melepaskan laporan.”
Penolakan sejumlah pihak bukan hanya karena factor risiko pesawat, tetapi juga tingginya biaya pemeliharaan. Sebuah laporan yang dirilis pada bulan April 2014 oleh Rideau Institute and the Canadian Centre for Policy Alternatives menyebutkan biaya perawatan jet ini mencapai US$12 milyar-US$81 miliar untuk empat dekade. Pesawat F-35 merupakan pesawat tempur paling mahal saat ini.
Sumber: ctvnews.ca
Comments are closed