Jet Tempur Pemenang dan Pecundang di Pasar Timur Tengah

Jet Tempur Pemenang dan Pecundang di Pasar Timur Tengah

typhoon

Selama beberapa dekade, negara-negara Teluk Arab telah menjadi pasar sangat kuat bagi produsen pesawat tempur Barat. Timur Tengah adalah pasar ekspor single fighter terbesar, yakni mencapai 29% dari seluruh penjualan dunia dengan nilai sekitar US$38 miliar, dari total penjualan US$130,5 miliar dari perkiraan 2015-2024.  Nilai ini tidak termasuk puluhan miliar dolar uang yang digelontorkan untuk membeli senjata, dukungan, dan upgrade.

Sebagaimana dilansir Forbes Senin 27 April 2015, pada 2014 lalu telah terjadi perubahan politik yang mendalam dan pergeseran diplomatik di wilayah tersebut. Sebuah daftar yang sangat singkat dari perubahan ini meliputi:

  1. Ada keretakan hubungan diplomatik antara AS-dan teluk Arab setelah AS untuk menandatangani kesepakatan dengan Iran mengenai program pengembangan nuklir negara itu. Israel dan negara-negara Teluk tidak ingin sanksi terhadap Iran dicabut, dan tidak percaya bahwa Iran akan menepati komitmen nuklirnya.
  2. Adanya keretakan AS-Arab khususnya kepercayaan negara-negara Arab ‘bahwa AS gagal mendukung rezim Mubarak di Mesir, dan bahwa hal itu juga akan terjadi dalam mendukung rezim Sisi saat ini.
  3. Keretakan AS-Arab atas serangan udara negara-negara Teluk ‘terhadap Houthi di Yaman, yang dipimpin oleh Arab Saudi yang memandang Houthi sebagai proxy Iran. Teluk negara percaya AS harus mengambil peran lebih aktif. Tetapi pemerintahan Obama membatasi peran AS untuk memberikan dukungan.
  4. Konteks yang lebih luas dari serangan udara Yaman dan konfrontasi lain, yang banyak analis percaya pertanda perang Syiah-Sunni yang lebih luas dan lebih ganas.
  5. Keputusan Rusia untuk menjual S-300 sistem pertahanan udara ke Iran. Ini berpotensi meningkatkan kemampuan Iran untuk memerangi Negara-negara Teluk ‘angkatan udara kuat dalam hal perang.

Pasar tempur di wilayah ini akan sangat dipengaruhi oleh perubahan ini dengan melihat situasi peta yang ada maka jet-jet tempur Eropa dan Amerika akan menghadapi situasi berbeda. Sementara jet tempur Rusia sepertinya masih sulit untuk masuk di tengah persaingan dua negara tersebut mengingat pengaruh besar Amerika dan Eropa. Dan inilah kemungkinan nasib-nasib jet tempur itu.

 1. Dassault Rafale