
Tidak seperti jenis pesawat biasa yang terus bertahan hidup dan berkembang saat ini. Airship dalam beberapa decade terakhir seperti tidak ada nafasnya. Kerap hanya sebagai bahan untuk membuat iklan dan balon wisata. Tetapi sebenarnya industri ini telah kembali menemukan dirinya dan sedang dalam masa pertumbuhan. Airship terus mencari untuk mengatasi berbagai tantangan, termasuk: mendapatkan sertifikasi teknologi; mendefinisikan persyaratan; penggalangan dana yang cukup untuk membuat pesawat untuk pasar; memastikan menghemat uang pengguna; dan meningkatkan permintaan untuk jenis pesawat ini sebagai pengganti jenis kendaraan lainnya. Militer – yang sebelumnya mensponsori perkembangan jenis ini tampaknya mengambil langkah mundur dan ini terlihat dari peningkatan pasar pesawat kargo yang terus naik. Akhirnya program ini pun menjauh dari pemerintah dan sekarang lebih banyak disponsori oleh investor swasta.
Reputasi airship memang sempat tercemar dan hancur lebur oleh sebuah kejadian yang sebenarnya sudah terjadi 70 tahun yang lalu.Ketika pada 1937 terjadi bencana Hindenburg. Zeppelin LZ-129 Hindenburg, pesawat yang hidrogen penuh penumpang meledak dan menewaskan seluruh penumpangnya. Hidrogen dapat mengangkat beban berat tetapi memang sangat mudah terbakar.
Dan harus dipahami helium sebenarnya juga memiliki kekuatan yang sama. Bedanya tidak mudah terbakar. Dan inilah yang dijadikan sebagai dasar pembangunan airship masa sekarang. Selain helium, beberapa hal juga harus ditambahkan untuk memberikan kecepatan dan kapasitas angkat pesawat yang mengapa sebagian besar perkembangan adalah desain pesawat hybrid, yang menggabungkan kemampuan lighter-than-air (LTA) dengan heavier-than-air (HTA). Banyak pihak sebenarnya yang mencoba adu cepat bisa menciptakan airship kargo pertama. Mereka meyakini memiliki pasar besar karena sejumlah kelebihan. Mari kita lihat mereka-mereka yang sedang adu cepat di kelas ini.