
Argentina dan China mencapai kesepakatan penjualan pesawat tempur multiperan FC-1 Xialong. Tetapi penjualan tidak akan termasuk dengan rudal antikapal yang biasa dipasang di pesawat tersebut.
Seperti dilaporkan majalah Military Parade yang berbasis di Moskow Beijing tidak mungkin untuk memberikan Buenos Aires dengan rudal anti-kapal sebagai bagian dari kesepakatan Argentina membeli pesawat tempur FC-1 Xiaolong dari China. Alasannya Beijing tidak ingin menyinggung Inggris.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Argentina sedang mencari untuk membeli antara 12 dan 24 FC-1 atau J-10 dari Cina. Akhirnya, Argentina memilih untuk membeli Xiaolong karena angkatan udara negara itu menyimpulkan bahwa Blok 2, versi upgrade dari FC-1 lebih cocok untuk lingkungan tempur mereka. Majalah itu mengatakan bahwa sistem pengisian bahan bakar udara dapat dipasang dalam desain pesawat untuk Angkatan Udara Argentina.
Sumber dari Angkatan Udara Argentina menyatakan bahwa versi Xiaolong yang mereka terima, kemungkinan akan dilengkapi dengan avionik dan sistem senjata yang dibuat oleh Israel. Argentina berencana untuk menyelesaikan pembayaran untuk pesawat China dalam 10 sampai 15 tahun. Namun, penjualan menarik perhatian Inggris mengingat ketegangan historis antara kedua negara selama Falkland atau Malvinas pulau yang disengketakan.
Cina memutuskan untuk tidak menyertakan rudal anti-kapal dalam penjualan untuk mencegah konflik dengan Inggris, yang baru-baru ini menjadi anggota pendiri Infrastructure Asia China yang dipimpin Bank Investasi. Argentina kemungkinan akan menjadi pengguna pertama di luar negeri dari Xiaolong setelah Angkatan Udara Pakistan. Beijing dan Islamabad diharapkan juga dapat memberikan pesawat ke Ekuador.
Comments are closed