Uni Emirat Arab (UEA) telah memulai kembali pembicaraan tentang pemesanan Dassault Rafale, dengan upgrade besar yang akan menjadikan pesawat mereka secara signifikan berbeda dengan yang dibeli Mesir dan India, kata seorang sumber resmi Teluk Arab akrab dengan masalah ini.
“Ya, ada diskusi baru,” kata sumber tersebut sebagaimana dikutip Defense News. Pembicaraan bisa memakan waktu untuk mencapai pemahaman yang memenuhi kebutuhan Angkatan Udara UEA, kata sumber itu.
Prancis telah melakukan pembicaraan selama lebih dari lima tahun pada penjualan 60 Rafale, dengan UEA yang membutuhkan sebuah jet tempur yang lebih mampu membawa senjata yang lebih luas. Rafale akan menggantikan armada Mirage 2000-9.
Pembicaraan baru lebih melihat persyaratan daripada menghidupkan kembali diskusi untuk 60 Rafale dan terlalu dini untuk mengatakan berapa banyak pesawat akan dibeli untuk berapa banyak,.
“Ada diskusi terjadi dengan Emirates, mereka akan ke arah yang benar,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius wartawan di Anglo-American Press Association pada 16 April.
“Presiden, Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan saya sendiri – kami bekerja sangat erat bersama-sama.” katanya.
Fabius mengatakan ia bertemu Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed al Nahyan-selama perjalanan ke Arab Saudi pada akhir pekan April 11-12, membenarkan laporan harian Le Monde.
UEA sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk memesan 30 F-16 Blok 61 16, yang akan menambah 80 pesawat jenis tersebut yang sudah ada.
Comments are closed