
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon sedang menguji pesawat tak berawak yang bisa tinggal di dasar laut selama bertahun-tahun kemudian muncul ke permukaan dan melesat ke udara
Program Upward Falling Payloads (UFP) ini muncul dalam laporan dua tahunan yang dirilis minggu lalu oleh DARPA.
Menurut Direktur DARPA Arati Prabhakar, mereka sedang mencoba untuk mendekati kebutuhan teknologi militer dengan perspektif baru, setelah selama ini mereka focus terutama pada aset untuk perang darat di 14 tahun terakhir. Program UFP akan menjadi salah satu dari beberapa proyek penelitian lain DARPA yang mulai fokus pada merevolusi strategi maritim Militer AS.
DARPA berencana membangun sejumlah drone yang tinggal di dasar laut di lokasi di mana ada potensi konflik geopolitik. Mereka akan ditempatkan di dasar samudera untuk waktu lama dan bisa sewaktu-waktu digunakan. Drone ini akan dilengkapi sensor dan senjata non-mematikan. Dia akan tertidur di laut sampai ia dipicu oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, dan dikirim ke permukaan untuk digunakan.
“Hari ini, Angkatan Laut AS menempatkan kemampuan di dasar laut pada platform kapal selam tetapi cukup mahal,” kata Steven H. Walker, Wakil direktur DARPA mengatakan kepada Washington Times dan dikutip Ria Novosti Selasa 31 Maret 2015. “Apa yang kami ingin lakukan dalam program ini adalah kemampuan preposisi di dasar laut dan siap digunakan kapan saja ketika Anda membutuhkannya.”
Dengan anggaran sebesar 63 juta dollar AS selama empat tahun ke depan, UFP dalam fase dua pembangunan, dengan rencana yang ditetapkan untuk menguji desain dalam air akhir tahun ini. Menurut Walker, proyek menghadapi beberapa tantangan teknologi. Secara khusus, Badan akan harus mencari tahu bagaimana UAV dapat dipicu jarak jauh, bagaimana menggerakkan drone ke permukaan, dan bagaimana mempertahankan drone tetap aman di dalam air selama satu tahun lebih.
Proyek ini akan didukung oleh sejumlah kontraktor pertahanan, termasuk Boeing Co, Global Aerospace Corp, Sparton Electronics, General Dynamics Corp, dan Lockheed Martin.