
Gempuran koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman langsung berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak 2,22 dolar AS, atau 4,5 persen, menjadi 51,43 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, merupakan tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, melonjak 2,71 dolar AS menjadi menetap di 59,19 dolar AS per barel.
Yaman secara geografis memang berbatasan langsung dengan produsen minyak utama Arab Saudi,
Meluasnya konflik di Yaman berpotensi mengganggu aktivitas pengapalan empat juta barel minyak per hari yang melewati selat Bab al-Mandeb ke Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Selat penting tersebut dikabarkan telah diblokade oleh Arab Saudi dan sekutu-sekutunya.
“Jatuhnya Yaman sebagai entitas politik dan munculnya kekuatan baru Houthi akan membuat Iran punya pengaruh besar di dua sisi Bab al-Mandeb, Teluk Aden, dan Laut Merah. Saat ini sudah banyak kapal-kapal perang Iran yang berlayar di perairan tersebut,” kata pengamat dari Altantic Council, J. Peter Pham.
“Jika Iran secara de facto berhasil menguasai akses sejumlah pelabuhan di perairan itu dengan membantu Houthi, maka perimbangan kekuatan di sub-kawasan akan bergeser secara signifikan,” kata Pham yang juga merupakan konsultan untuk pemerintahan Amerika Serikat dan juga sejumlah negara Afrika.
Selama ini Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya secara rutin menggelar latihan perang laut di Teluk Aden. Kepala pasukan Amerika Serikat di wilayah yang sama pada Kamis mengatakan bahwa mereka tengah bekerja sama dengan sekutu untuk memastikan bahwa Bab el-Mandeb tetap terbuka.
Yaman mempunyai garis pantai sepanjang 1.900 km yang terbentang dari Teluk Aden sampai Laut Merah. Pada tahun-tahun yang lalu, kelompok garis keras pernah mencoba menyerang kawasan strategis itu. Pada tahun 2000, sebuah bom bunuh diri dari anggota Al-Qaeda menewaskan 17 pelaut di kapal perang Amerika Serikat di Pelabuhan Aden. Dua tahun setelahnya, kelompok yang sama menyerang kapal Prancis di Teluk Aden.
Sementara itu negara-negara tetangga Yaman juga mulai merasa terancam dan mengirim armada. Sejumlah sumber mengaku telah menyaksikan sejumlah kapal perang Mesir menyeberangi Terusan Kanal menuju ke Teluk Aden.