Rusia memperingatkan Amerika Serikat tentang rencananya untuk mengirimkan terhadap pengiriman sistem pertahanan rudal balistik ke Korea Selatan dengan, mengatakan hal itu bisa mengancam keamanan regional.
Washington menyatakan ingin menyebarkan sistem, yang dikenal sebagai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), ke Korea Selatan untuk mencegah provokasi militer oleh Korea Utara.
“Jika itu dilakukan tidak bisa tidak akan menimbulkan kekhawatiran tentang pengaruh destruktif pertahanan rudal global Amerika Serikat pada keamanan internasional,” kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan Selasa 24 Maret 2015.
“Di daerah di mana situasi sudah sangat rumit dalam hal keamanan, ini bisa menjadi dorongan lain terhadap perlombaan senjata di Asia timur laut dan lebih rumit setiap resolusi isu nuklir di semenanjung Korea,” kata pernyataan itu sebagaimana dikutip Defense News.
China juga sudah memperingatkan bahwa penyebaran sistem akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Dihadapkan dengan meningkatnya isolasi dari Barat atas krisis Ukraina, Rusia telah bergerak untuk meningkatkan hubungan dengan mantan-sekutu Perang Dingin Korea Utara.
Moskow dan Pyongyang telah mendeklarasikan 2015 sebagai “tahun persahabatan” antara kedua negara dan Kremlin mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-Un berencana membuat perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri untuk mengunjungi Rusia guna menghadiri peringatan kemenangan Rusia di Perang Dunia II Mei mendatang.
Korea Selatan dan Amerika Serikat akan meluncurkan latihan pendaratan besar-besaran 28 Maret sebagai klimaks dari latihan militer bersama yang sedang berlangsung yang oleh Korea Utara dilihat sebagai latihan untuk menginvasi mereka.
Comments are closed