F-35 Joint Strike Fighter, sistem senjata paling mahal yang pernah Amerika Serikat lagi-lagi mengalami penundaan. Pentagon memperpanjang uji perangkat lunak pada pesawat generasi kelima tersebut. Capek dehhh
Letnan Jenderal Chris Bodgan dari Angkatan Udara AS mengatakan pengujian perangkat lunak pada bulan Desember mengungkapkan adanya masalah dengan kemampuan jet dalam memadukan data tentang ancaman di lapangan ketika empat F-35 terbang sekaligus. Akibatnya, pesawat mengalami kesulitan mengidentifikasi jumlah target.
“Tidak semua waktu. Kadang-kadang menciptakan gambaran yang tidak akurat untuk pilot,” Bogdan seperti dikutip oleh Defense News.
Koreksi dan tes berkelanjutan ini berarti versi final dari perangkat lunak tidak akan siap seperti yang direncanakan pada bulan Juni.
Korps Marinir masih berencana untuk menyatakan versi dari F-35, yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, siap untuk digunakan tempur awal bulan Juli. Cabang telah memutuskan untuk menggunakan versi perangkat lunak terbaru dan memodifikasi operasi agar sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, Marinir bisa terbang dua set dua jet, bukannya menggabungkan mereka ke dalam satu set empat-jet.
Sebagai akibat dari penundaan tersebut, Lockheed kemungkinan akan kehilangan sekitar 300 juta dollar biaya insentif yang terkait dengan pengembangan tiga paket perangkat lunak terpisah – 2B, 3I dan 3F – untuk pesawat perang baru, kata Bodgan.
