Komite Pertahanan Parlemen Inggris mendesak agar pemerintah segera membangun kembali kekuatan militer untuk menghadapi ancaman global yang semakin tinggi. Termasuk agresivitas Rusia.
Komite Pertahanan Bersama, yang memberi penilaian pada pembelanjaan dan kebijakan kementerian pertahanan, mengatakan bahwa kemampuan nuklir, tank, kapal perang, dan pesawat tempur harus dimiliki Inggris jika ingin membatasi pengaruh Presiden Rusia Vladimir Purin.
“Dunia saat ini semakin berbahaya dan tidak stabil jika dibandingkan dengan masa mana pun setelah Perang Dingin berakhir,” kata laporan Komite Pertahanan. Mereka secara khusus menyebut pencaplokan Krimea oleh Rusia serta kemunculan kelompok garis keras baru, seperti, ISIS dan Boko Haram, yang berhasil menguasai sejumlah wilayah.
“Asumsi pertahanan Inggris saat ini tidak cukup untuk menghadapi perubahan di dunia sekitar. Inggris harus kembali membangun kemampuan pertahanan, yang menurun sejak Perang Dingin,” kata Komite Pertahanan Senin 23 Maret 2015.
Komiter Pertahanan juga menyatakan bahwa Inggris harus mematuhi komitmen NATO untuk mengalokasikan belanja militer sebanyak dua persen dari total produk domestik bruto. Meski demikian, angka dua persen menurut mereka “belum cukup”.
“Adalah hal penting untuk memikirkan ulang asumsi yang digunakan untuk merencanakan pertahanan kira, terutama jika kita ingin membatasi kekacauan yang hendak menyebar dari Mediterania Barat sampai ke Laut Hitam,” kata laporan dari Komite Pertahanan.
Laporan tersebut juga menunjuk pada lemahnya pertahanan NATO. Menurut perhitungan Komite Pertahanan Inggris, NATO membutuhkan enam bulan untuk menyiagakan 150.000 tentara sementara Rusia hanya butuh waktu 72 jam.
Baru-baru ini, negara-negara NATO menyepakati pembentukan pasukan siaga bersama yang bisa menempatkan 5.000 tentara dalam waktu 48 jam mulai pada 2016 mendatang.
Sementara itu, Komite Pertahanan menilai bahwa Inggris akan kesulitan untuk memindahkan “barang-barang penting” melalui udara karena kekuatan pasukan udara telah berkurang dari 33 squadron menjadi hanya tujuh. Di laut, kekuatan kapal-kapal perang Inggris telah berkurang setengah dibanding tahun 1990.
Dalam menanggapi laporan dari parlemen, Menteri Pertahanan Michael Fallon menyatakan bahwa pertahanan Inggris masih kuat.”Inggris adalah negara dengan anggaran pertahanan terbesar kedua di antara negara-negara NATO dan menempati urutan pertama di Uni Eropa,” kata Fallon.
“Kami adalah rekanan terbesar Amerika Serikat dalam koalisi perang udara melawan Daulah Islam (ISIS),” kata dia sebagaimana dikutip Telegraph.
Comments are closed