
Percobaan terbaru rudal udara ke udara di luar jangkauan visual atau beyond visual range air-to-air missile (BVRAM) Astra gagal dilakukan pada Senin 16 Maret 2015. Menurut informasi rudal tidak dapat diluncurkan karena kendala teknis meski pesawat tanpa awak yang akan dijadikan target sudah diterbangkan ke lepas pantai Odisha.
Sumber-sumber pertahanan mengatakan rudal itu awalnya direncanakan akan diuji pada 12 Maret tetapi kemudian dijadwal ulang untuk hari Senin 17 Maret dan gagal. Seorang pejabat pertahanan yang terkait dengan misi mengatakan rudal tidak bisa dipecat karena masalah teknis dalam sistem.
Sebagaimana dilaporkan newindianexpress.com, bukan kali ini saja uji rudal tersebut menemui masalah. Pada tahun 2011, rudal itu gagal dua kali. Tetapi pada tahun 2012 dan 2014, serangkaian tes perkembangan, captive penerbangan dan uji coba dari pesawat tempur berhasil.
Pada 20 Mei 2011 rudal jatuh segera setelah lepas landas dari sebuah peluncur tanah. Hari berikutnya, meskipun para ilmuwan telah memperbaiki sejumlah gangguan, tetapi hasilnya juga tidak seperti yang diharapkan. Rudal hancur setelah mencapai ketinggian tertentu. Pada tanggal 20 Juni 2014 lalu rudal Astra berhasil dari pesawat tempur Su-30MKI oleh Angkatan Udara .
Rudal buatan dalam negeri Astra dirancang untuk rentang 80-km dalam mode kepala-on dan 20 km jarak dalam mode ekor-mengejar. Sebuah rudal yang kompleks dapat mencegat target udara bergerak cepat dengan kecepatan supersonik 1,2-1,4 Mach. Sebagai rudal anti-pesawat, dapat dipecat setelah menerima sinyal dari jauh menargetkan melalui manuver onboard berdasarkan frekuensi radio
Comments are closed