Sebuah unit perawatan, perbaikan dan overhaul pesawat Malaysia, Airod telah mengajukan program upgrade untuk 10 armada MiG-29 Angkatan Udara Malaysia.
Upgrade, yang menurut sumber industri mengatakan sedang dipertimbangkan oleh angkatan udara, akan melahirkan apa yang sebut sebagai “MiG-29NM” standar.
Tidak jelas bagaimana m Kuala Lumpur akan menerima usulan tersebut. Selama beberapa tahun sejumlah produsen pesawat tempur telah bersaing untuk kebutuhan Multi-Role Combat Aircraft (MRCA), yang arahnya akan menggantikan MiG-29 dengan 18 pesawat yang lebih baru. Namun, pemerintah belum mengeluarkan permintaan proposal untuk MRCA karena masalah pendanaan.
Pesawat yang diusulkan oleh Airod Aerospace Technology Systems Corporation, dalam hubungannya dengan Sukhoi Technical Centre Malaysia, akan menerima radar resolusi tinggi, kontrol penembakan baru; ergonomi kokpit ditingkatkan; dan avionik yang lebih baik, sementara kehidupan badan pesawat jenis itu akan diperluas menjadi 6,000 jam dari 4,000 jam saat ini.
Sebagaimana dilaporkan Flightglobal Selasa 17 Maret 2015, unsur yang paling dramatis adalah tangki bahan bakar konformal, yang akan dipasang di sepanjang tulang punggung belakang dari kokpit. Hal ini akan meningkatkan jangkauan operasional jenis sebesar 30%.
Selain itu, pesawat akan memiliki kesamaan yang lebih besar dengan armada Su-30MKM Malaysia. Pekerjaan akan dilakukan di Malaysia di bawah lisensi dari RAC MiG.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, tidak ada MiG-29 muncul di pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA). Sumber industri mengatakan serviceability pesawat yang akan pensiun tahun ini, sangat rendah, dan angkatan udara enggan untuk menggunakannya untuk tugas-tugas non-esensial
Comments are closed