Raksasa Berburu di Jalur Sempit Malaysia

Raksasa Berburu di Jalur Sempit Malaysia

Saab Gripen
Saab Gripen

Sejumlah raksasa kedirgantaraan seperti Boeing, Dassault, Eurofighter dan Saab berkumpul di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2015. Tetapi mungkin mereka akan pulang dengan kecewa karena hampir pasti sekarang Kuala Lumpur tidak mempertimbangkan pembelian langsung untuk menggantikan pesawat tempur MiG-29N milik mereka. Dan cenderung pada opsi menyewa pesawat. Sementara semua tahu kehadiran mereka di Langkawi adalah untuk merayu Malaysia membeli jet tempur buatan mereka. Boeing dan Saab dilaporkan tertarik pada pilihan sewa ini.

Kementerian Pertahanan Malaysia telah memutuskan untuk pensiun MiG-29 mereka pada 2009 karena masalah kinerja dan suku cadang. Di sisi lain  mereka tidak memiliki kebutuhan mendesak untuk jet tempur.

Namun sebuah sumber industri mengatakan kepada Defenseworld.net di Langkawi menjelang LIMA bahwa perkembangan terakhir seperti paket pembiayaan untuk Mesir oleh pemerintah Prancis dan Dassault telah membuat Malaysia tertarik. Jika mereka bisa mendapatkan Rafale setengah harga dan sisanya dibiayai oleh bank-bank Prancis, maka ada peluang juga untuk menemukan kesepakatan.

Tetapi pesawat Rusia seperti MiG-35 yang merupakan upgrade dari pendahulunya juga masuk dalam pikiran Malaysia. Dengan nilai Rubel yang anjlok, Malaysia akan mengabaikan pengalaman buruk dengan MiG-29 untuk kemudian berbicara dengan Moskow.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein telah menyatakan dalam laporan baru-baru ini bahwa keterbatasan anggaran saat ini tidak mengizinkan pengadaan alat pertahanan dalam jumlah besar. Kenyataannya adalah bahwa 4-5 tahun terakhir anggaran pertahanan yang rendah tidak meningkatkan tingkat memperlakukan untuk Malaysia. Dengan situasi seperti ini para raksasa ini sepertinya akan tetap berjuang di jalur sempit