Misteri Musashi Terungkap, Patah Sebelum Sampai Dasar Laut

Misteri Musashi Terungkap, Patah Sebelum Sampai Dasar Laut

 

Kapal Perang Jepang Musashi
Kapal Perang Jepang Musashi

Penelitian terhadap bangkai kapal legendaries milik Jepang, Musashi yang tenggelam di dekat Filipina memperlihatkan bahwa kapal tersebut patah sebelum mencapai dasar laut pada tahun 1944.

Bangkai kapal tersebut ditemukan oleh kelompok peneliti Vulcan yang merupakan milik salah satu pendiri Microsoft Paul Allen.

Rekaman video pertama dari kapal perang Jepang Musashi yang tenggelam direkam pada minggu ini dengan menggunakan kendaraan eksplorasi bawah air untuk meneliti salah satu kapal perang terbesar yang pernah dibuat ini, di dasar Laut Sibuyan.

Kelompok peneliti tersebut berlayar dengan menggunakan kapal M/Y Octopus milik salah satu pendiri Microsoft Paul Allen.

Penelitian bawah air dilakukan pada 2 Maret dengan menggunakan data sejarah, topografi dasar laut terperinci dan teknologi canggih untuk menemukan dan memotret Musashi, sekaligus mengakhiri misteri keberadan kapal tersebut, menurut laman resmi penelitian itu.

Penemuan ini segera menarik perhatian dunia karena Musashi dan “saudaranya”, kapal Yamato, merupakan kapal perang terberat dan memiliki persenjataan yang paling banyak di antara semua jenis kapal selam yang pernah dibuat.

Para sejarawan berminat untuk mengetahui apakah masih banyak bagian utuh dari kapal tersebut.

Juru bicara Vulcan Alexa Rudin seperti ditulis Reuters Jumat 13 Maret 2015 menyatakan melalui surat elektronik bahwa Musashi dalam kondisi tidak utuh di dasar laut, terpisah menjadi beberapa bagian. Ukuran puing-puing kapal itu menunjukkan bahwa Musashi patah karena dihantam torpedo sebelum menyentuh dasar laut

Musashi sendiri ditenggelamkan oleh kapal Amerika Serikat pada 24 Oktober 1944. Pertempuran tersebut menewaskan lebih dari 1.000 tentara Jepang, sekitar setengah dari jumlah awak kapal. Peristiwa itu terjadi pada awal pertempuran Teluk Leyte, salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah, dimana saat itu pasukan AS dan Australia bertempur melawan tentara Jepang.

Musashi sendiri diambil dari nama sebuah provinsi di Jepang yang mulai beroperasi pada Agustus 1942. Kapal perang itu memiliki panjang 263 meter dan berat total 73.000 ton, jika dihitung bersama sembilan senjata utama, pesawat militer dan perlengkapan tempur lain.

Sementara itu kapal Yamato tenggelam pada 7 April 1945. Bangkai kapalnya telah beberapa kali difoto selama bertahun-tahun.

Allen dan tim penelitinya menyadari bahwa lokasi penemuan bangkai kapal itu merupakan “kuburan perang” dan mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan Filipina, untuk memastikan wilayah tersebut dilindungi, kata Rudin.

Allen, yang telah mencari kapal tersebut selama delapan tahun, tidak ikut bersama timnya ketika para kru kapal berhasil menemukan Musashi, menurut laman resmi Paul Allen.