Di tengah gerakannya untuk memperluas basis NATO di dekat dengan perbatasan Rusia, pemerintah AS juga sedang mencoba untuk menggertak Vietnam agar menghentikan kerjasama militer dengan Rusia di Pasifik.
Dalam laporan Reuters yang dikutip Ria Novosti Rabu 11 Maret 2015 disebutkan AS mendorong Vietnam tidak mengizinkan Rusia menggunakan Pangkalan Cam Ranh Bay untuk mengisi bahan bakar pembom berkemampuan nuklir. Para pejabat AS mengatakan pesawat pembom Rusia telah meningkatkan jumlah penerbangan di wilayah tersebut dan bahkan melakukan apa yang Pentagon sebut sebagai “penerbangan provokatif” di Guam, wilayah AS di Pasifik yang merupakan pangkalan militer besar AS.

Jenderal Vincent Brooks dari US Army mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat Rusia yang beberapa waktu lalu mengitari Guam mengisi bahan bakar dari tanker pesawat tanker Rusia yang terbang dari Cam Ranh Bay. Pangkalan ini dulunya digunakan Amerika saat Perang Vietnam.
Brooks berpendapat bahwa penerbangan telah meningkat sejak konflik Rusia dengan Ukraina dimulai, katanya sebagai unjuk kekuatan Rusia dan untuk mengumpulkan intelijen.
AS menganggap Cam Ranh Bay merupakan bagian penting dari strategi Washington untuk lebih fokus pada Asia guna menetralisir pengaruh China tumbuh di wilayah tersebut.
Dalam laporan itu juga disebutkanVietnam bermain kedua sisi pagar, mencari hubungan lebih dekat dengan AS tapi juga tetap dekat dengan Rusia di sejumlah hal, termasuk pertahanan.
Departemen Luar Negeri mengatakan menghormati hak Vietnam untuk masuk ke dalam perjanjian dengan negara-negara lain, tapi “Kami mendesak para pejabat Vietnam untuk memastikan bahwa Rusia tidak dapat diberi akses ke Cam Ranh Bay untuk melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan itu.”
Rusia telah mengatakan pada bulan November bahwa ia berencana untuk mengirim pembom pada patroli di atas perairan Amerika Utara, dan pada saat itu Pentagon menyebutnya pelatihan rutin di wilayah udara internasional. Pemerintah Vietnam belum mengomentari permintaan AS.