Anggota Kongres mendorong pemerintahan Obama untuk meminjamkan drone MQ-1 untuk Yordania guna memerangi ISIS. Sejauh ini AS memiliki banyak kelebihan drone tempur tersebut.
Dalam surat 23 anggota dari Partai Republik ke Gedung Putih, DPR mengatakan pada hari Senin bahwa Jordania harus diizinkan meminjam MQ-1 Predator milik Angkatan Udara AS.
“Dalam proposal ini pilot Jordania akan menerbangkan Predator dalam misi operasional tetapi aset itu tetap di bawah kepemilikan Angkatan Udara,” demikian bunyi surat tersebut seperti dikutip Wall Street Journal Rabu 11 Maret 2015
Angkatan Udara AS saat ini telah menggantikan armada MQ-1 dengan MQ-9 Reaper yang lebih canggih dan lebih bersenjata berat. Akibatnya, sebagian dari armada Predator yang sudah tua saat ini tidak digunakan, dan mereka drone tidak dianggap penting untuk misi AS, menurut seorang pejabat Kongres.
Predator biasanya membawa dua rudal Hellfire. Seorang pejabat kongres mengatakan bahwa di bawah rencana tersebut, AS akan meminjamkan tiga atau empat Predator ke Jordania.
Jordania adalah anggota aktif dari koalisi pimpinan AS melawan ISIS, dan telah mengintensifkan keterlibatannya setelah pilotnya tertangkap dan dibakar hidup-hidup oleh ISIS.
Dalam pertemuan dengan anggota Kongres, Jordan telah meminta izin untuk membeli drone tempur dan drone tidak bersenjata General Atomics.
Pemerintahan Obama telah melonggarkan aturan untuk menjual drone bersenjata untuk negara-negara sekutu, tetapi AS belum memberikan Jordan lisensi ekspor untuk membeli Predator. Pinjaman drone ke Jordania, menurut pejabat Kongres, akan menjadi jalan tengah untuk menghapus kekhawatiran AS senjata itu akan disalahgunakan.
Pejabat Jordania menolak untuk mengomentari permintaan mereka untuk drone atau proposal untuk meminjamkan drone. General Atomics, pembuat Predator, juga menolak berkomentar.
Comments are closed