
Moskow dan New Delhi telah sepakat untuk melakukan pekerjaan desain di India untuk pembangunan Su-35S yang diklaim Rusia akan menjadi varian pertama Su-35 yang ada di garis generasi kelima. Demikian diumumkan Russian Military Complex Senin 09 Maret 2015.
Pengumuman ini membuat India menjadi negara pertama yang menandatangani kontrak, meski masih awal, untuk versi S dari Su-35. “Kami telah melakukan negosiasi dan telah menandatangani protokol niat untuk Su-35,” kata CEO Rostec Sergey Chemezov selama acara IDEX di Abu Dhabi bulan lalu. “Sekarang kita bekerja pada merancang ide untuk kontrak ini dan menciptakan sebuah platform manufaktur untuk pesawat generasi kelima.”Rostec adalah perusahaan milik negara Rusia yang mengawasi ekspor produk teknologi tinggi.
Chemezov mengatakan jet tersebut akan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara India. Dia tidak mengatakan berapa banyak dari jet India mungkin berencana untuk membeli.
Rusia mengklaim Su-35S akan menjadi pesawat tempur generasi kelima, yang akan berbeda dengan ke-4++ Su-35. Dengan demikian Su-35S akan bersifat siluman, tapi tidak jelas apakah jet akan setara dengan F-35.
Tidak ada sumber di Kementerian Pertahanan India yang mengkonfirmasi bahwa kesepakatan telah ditandatangani dengan Rusia pada Su-35S. Seorang pejabat Angkatan Udara memang mengatakan bahwa Rusia telah membuat satu hingga dua kali presentasi tentang Su-35S dalam enam bulan terakhir yang menyebut bisa menggantikan MiG-21 dan MiG-27 India yang sudah harus pensiun.
Sumber industri Rusia dikutip World Defense News mengatakan pesawat tempur akan dijual dengan harga 85 juta Dolllar AS. Harga yang cukup kompetitif untuk bersaing dengan Rafale, dan bisa memiliki implikasi untuk pembelian 126 Rafale. New Delhi memilih Rafale sebagai pemenang lelang dalam kompetisi berlarut-larut pada tahun 2012, namun belum membuat keputusan akhir pada pembelian.
Seorang juru bicara Dassault Aviation, juga mempertanyakan jika benar ada perjanjian India untuk desain Su-35S karena sebelumnya kepala Angkatan Udara India telah mengatakan Sukhoi tidak bisa mengganti Rafale.
Di India, Economic Times, melaporkan pada 19 Februari 2015 bahwa kepala Angkatan Udara India Arup Raha mengesampingkan pembelian Su-30 untuk menggantikan Rafale. Menurutnya kedua pesawat itu tidak dalam posisi saling menggantikan tetapi saling melengkapi. Tetapi itu adalah Su-30. Bagaimana jika Su-35? Apalagi Su-35S yang sudah masuk ke generasi kelima.