
Lima tahun lalu, Lockheed Martin mengatakan kepada para pejabat Angkatan Udara AS bahwa angkatan udara Taiwan berada di ambang kehancuran dan tidak ada kontraktor pertahanan lainnya di dunia dapat membantu.
“China telah secara agresif modernisasi kekuatan mereka,” Lockheed memperingatkan dalam briefing ke markas Angkatan Udara AS untuk wilayah Pasifik. “Pada tahun 2015, mereka akan melebihi jumlah pesawat Taiwan hampir empat kali lipat.Tindakan segera diperlukan untuk memodernisasi angkatan udara Taiwan atau tren mungkin tidak dapat diubah.”
Dari data yang diperoleh War is Boring melalui Freedom of Information Act menyebutkan Lockheed memang berjuang keras melobi pemerintah untuk bisa mengupgrade kekuatan udara Taiwan.

Briefing kontraktor adalah satu-satunya dikutip dalam sejarah resmi Angkatan Udara Pasifik untuk tahun 2010 dan 2011. “Keterangan yang dirilis ini tidak mencerminkan pendapat resmi pemerintah,” kata kantor FOIA Pacific Air Force. “File itu diciptakan oleh Lockheed Martin dan disetujui untuk rilis oleh tim hukum mereka.”
Dalam presentasi terungkap bagaimana Lockheed melobi pejabat militer senior AS. Perusahaan juga memilih waktu yang tepat untuk membuat lapangan. Dua bulan sebelum pertemuan, Badan Intelijen telah merilis ringkasan kekuatan pertahanan udara Taiwan yang memprihatinkan.
“Meskipun Taiwan memiliki hampir 400 pesawat tempur dalam pelayanan, tetapi sangat sedikit yang memiliki kemampuan operasional,” tulis laporan itu. “Taiwan mengakui membutuhkan pengganti yang berkelanjutan untuk pesawat yang usang dan bermasalah.”
Pilot pesawat tempur Taiwan belum menerima pesawat baru lebih dari satu dekade. Presiden Amerika sejak pemerintahan Clinton telah menolak untuk menjual F-16 ke Taiwan, karena khawatir mengganggu hubungan dengan China.
Pada saat itu, Taiwan menggunakan campuran F-16A / B Falcon tua yang dibeli pada tahun 1992-dan F-5E / F Tiger II, Mirage 2000 Perancis dan sejumlah pesawat produksi dalam negeri F-CK-1 Ching-kuos.
Taiwan sangat menyadari masalah yang dihadapi. Tiga tahun sebelum pengarahan Lockheed, para pejabat Taiwan meminta Washington untuk bisa membeli F-16 yang lebih moderen untuk menggantikan varian Falcon tua.
Dibeli di akhir 1990-an, F-16 Taiwan menjadi yang paling canggih. Sementara F5 pertama terbang pada tahun 1972. “F-5 sulit untuk mempertahankan dan mendapatkan suku cadang,” kata Lockheed. “Mereka benar-benar berjatuhan dari langit karena masalah usia.”

Pada tahun 2007, seorang pilot pelatih F-5F menabrak sebuah pangkalan Angkatan Darat di bagian utara pulau, menewaskan dua pilot dan tiga tentara Singapura yang berlatih di fasilitas itu. Dua tahun kemudian, Tiger II yang lain jatuh di lepas pantai.
Awak pesawat Taiwan juga khawatir dengan Mirage mereka. Pemerintah Prancis juga khawatir bahwa penjualan senjata ke Taiwan bisa memicu pertikaian diplomatik dengan Beijing. “Karena kurangnya suku cadang yang terjangkau, angkatan udara Taiwan berjuang untuk mempertahankan kemampuan misi lebih dari 30 [persen],” kata kontraktor pertahanan tersebut.
Lockheed juga mencemoohkan Ching-kuos, pesawat yang dinamai dengan mantan presiden Taiwan Chiang Ching Kuo-sebagai tiruan F-16 yang payah.
Pada tahun 1984, Taiwan Aerospace Industrial Development Corporation mulai mengembangkan Ching-kuos setelah Washington menolak menjual jet tempur yang lebih kuat. Sebagai hiburan kecil, kontraktor pertahanan Amerika membantu merancang pesawat yang juga dikenal sebagai Indigenous Defense Fighter atau IDF.
Hasilnya adalah F-CK-1 yang tidak memiliki kisaran selayaknya F-16 dan tidak dapat membawa banyak senjata. Ching-Kuos memiliki dua desain yakni yang menggunakan mesin sipil dimodifikasi dan tidak memiliki kekuatan dorong besar dan mesin jet tunggal Falcon.
Lockheed bahkan menambahkan ancaman secara terselubung bahwa lini produksi F-16 akan terhenti tanpa penjualan baru ke Taiwan. Bahkan Lockheed mengatakan F-15 dan F-18, Rafale, Gripen dan Eurofighter bukan pilihan layak untuk Taiwan. Kenapa? Karena taka ada satu pun dari produsen tersebut akan berani mengambil risiko menjual senjata ke Taiwan, karena mereka takut China.
Pada akhirnya, Washington mengizinkan perusahaan itu untuk meng-upgrade Taiwan Falcon ada. Tapi Taiwan belum mendapatkan pesawat baru tetapi sebatas dimodifikasi.
Lockheed berharap untuk menginstal radar baru, penanggulangan elektronik dan sistem lain pada pesawat F-16V. Dan tentu saja ini bisa menyelamatkan lini produksi Falcon.