Khawatir Iran, AS Pertimbangkan Tempatkan THAAD di Timur Tengah

Khawatir Iran, AS Pertimbangkan Tempatkan THAAD di Timur Tengah

thaad-missile-lockheed-martin-1

Amerika  Serikat sedang mempertimbangkan mengirim sistem pertahanan rudal paling canggih mereka, THAAD ke Timur Tengah, seorang jenderal senior Angkatan Darat AS mengatakan pada hari Rabu 4 Februari 2015. Dia menyebut adanya kebutuhan mendesak untuk merespon musuh dengan sistem rudal.

Jenderal Vincent Brooks, kepala Angkatan Darat Komando Pasifik AS, mengatakan sejauh ini belum ada keputusan yang telah dibuat tentang penggelaran  Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Timur Tengah atau Korea Selatan, wilayah lain di mana ia melihat kebutuhan mendesak mengingat ancaman Korea Utara.

“Kebutuhan yang ada di dua tempat, mendesak, karena kita memiliki musuh yang memiliki kemampuan dan mereka telah menunjukkan bahwa mereka bersedia untuk menggunakannya,” kata Brooks dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Brooks tidak menyebut nama Iran, namun para pejabat militer AS telah menyuarakan keprihatinan tentang perkembangan Iran rudal Negara tersebut yang bisa mencapai Israel dan berpotensi Eropa.

Militer AS memang harus mempertimbangkan secara cermat pengiriman system rudal ini mengingat tingginya biaya yang harus dikekeluarkan dalam menyebarkan sistem senjata THAAD yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp, kata Brooks. Ia mengatakan militer AS juga terus mengeksplorasi pilihan untuk system dengan biaya yang lebih rendah namun tetap efektif untuk pertahanan.

Angkatan Darat sedang mempersiapkan untuk swap baterai THAAD yang telah beroperasi di Guam selama sekitar satu tahun. Negara ini memiliki empat baterai THAAD aktif, dengan kelima untuk memulai pelatihan tahun ini.

Komandan pasukan AS yang ditempatkan di Korea Selatan Juni lalu mengatakan ia telah mengusulkan mengerahkan rudal THAAD ke Korea Selatan untuk melawan ancaman dari kemampuan senjata Korea Utara memiliki senjata nuklir.

Kritikus mengatakan penyebaran tersebut bisa mengobarkan ketegangan dengan China dan Rusia saat mereka melihat langkah itu sebagai ancaman bagi kepentingan keamanan mereka.

Lockheed akan melakukan pengiriman awal sistem THAAD dibeli oleh Uni Emirat Arab di bawah penjualan 1,96 miliar Dollar AS pertama kali diumumkan pada bulan Desember 2011, tetapi akan memakan waktu satu tahun atau lebih sampai sistem sepenuhnya operasional. Lockheed juga berharap untuk menyelesaikan kesepakatan serupa dengan Qatar selama dua tahun ke depan, dan Arab Saudi juga mempertimbangkan pembelian mungkin.

Sumber akrab dengan sistem THAAD mengatakan mereka tidak percaya penyebaran ke Timur Tengah sudah dekat. Namun mengatakan menempatkan sistem THAAD di Timur Tengah akan membantu menutupi kesenjangan cakupan yang selama ini ditangani oleh sistem Aegis di kapal AS dan baterai rudal Patriot.

 

 

5 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed