
Anggaran pertahanan China masih terus menunjukkan peningkatan. Pada 2015 ini negara tersebut mematok anggaran naik 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
Juru bicara parlemen China, Fu Ying, menyatakan pada Rabu (04/03/2015) Beijing pada beberapa tahun terakhir memang terus menaikkan belanja pertahanan pada level dua digit untuk menunjukkan ambisi militer yang besar. Jumlah pasti anggaran militer akan diumumkan pada Kamis.
Alokasi belanja yang besar untuk Tentara Pembebasan Rakyat itu akan menjadi salah satu senjata, selain kekuatan ekonomi, untuk menyelesaikan persoalan sengketa wilayah dengan sejumlah negara lain seperti, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.
Pada tahun lalu, laporan anggaran belanja yang disiapkan untuk Kongres Rakyat Nasional (NPC) menunjukkan bahwa alokasi pertahanan naik 12,2 persen. Lonjakan itu sempat membuat Washington dan negara-negara Asia Timur waspada.”Sekarang, saya dapat mengungkapkan bahwa usulan belanja pertahanan pada 2015 akan naik sekitar 10 persen,” kata Fu.
Kenaikan itu sejalan dengan belanja keseluruhan pemerintah pusat, tambah Fu. Secara berturut-turut, belanja militer China pada 2013 naik 10,7 persen, kemudian 11,2 persen pada 2012, dan terakhir 12,7 persen pada tahun sebelumnya.
Sejumlah analis mengatakan bahwa belanja militer China pada kenyataannya jauh lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis. Pentagon di Amerika Serikat sendiri memperkirakan bahwa China telah menghabiskan sekitar 135 milyar sampai 215 milyar dolar AS pada 2012.
Di sisi lain, Partai Komunis yang berkuasa di China selalu bersikeras bahwa kekuatan militer di negaranya–yang merupakan terbesar di dunia, sepenuhnya ditujukan untuk menciptakan perdamaian dan bukan sebagai senjata dalam sengketa wilayah dengan sejumlah negara tetangga di Laut China Selatan dan Timur.
Beijing juga berargumen bahwa naiknya belanja militer adalah keniscayaan agar penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa pada abad 19 tidak terulang.
“Pelajaran dari sejarah kami menunjukkan bahwa mereka yang tertinggal akan selalu dijajah. Ini adalah hal yang tidak pernah kami lupakan,” kata Fu.
“Negara kami akan memodernisasi diri dan salah sektor yang penting dari proses itu adalah modernisasi militer. Tentu saja proses itu membutuhkan pembiayaan yang besar,” kata dia.