Rusia telah menandatangani kesepakatan yang memungkinkan kapal Angkatan Laut Mereka bisa mengakses pelabuhan Siprus, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat atas krisis yang sedang berlangsung di Ukraina.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Siprus Nicos Anastasiades. Putin seperti dikutip oleh Reuters dan dilansir naval-technology.com Kamis (26/02/2015) mengatakan: “Kami menandatangani sejumlah dokumen tentang kerjasama militer. Misalnya mengenai masuknya kapal-kapal kami ke pelabuhan Siprus. Hubungan persahabatan kami tidak ditujukan terhadap siapa pun. Saya tidak berpikir ini harus membuat khawatir siapa pun.”
Presiden Anastasiades mengatakan Tass News Agency bahwa negara akan mengeksplorasi cara untuk memajukan kerja sama pertahanan dengan Rusia, termasuk kemungkinan pesawat tempur Rusia menggunakan pangkalan udara Paphos Siprus untuk misi bantuan kemanusiaan. Seorang pejabat Pemerintah Siprus mengatakan kesepakatan ini pertama kali akses telah dibuat publik.
Tass News Agency melaporkan tahun lalu bahwa Moskow sedang dalam pembicaraan dengan delapan negara untuk menggunakan fasilitas militer mereka guna memperpanjang bomber strategis jarak jauh dan angkatan laut.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menegaskan bahwa negara itu meminta izin dari Kuba, Venezuela, Nikaragua, Aljazair, Siprus, Seychelles, Vietnam dan Singapura untuk akses ke pangkalan-pangkalan bila diperlukan.
Menurut Reuters, kebutuhan untuk mengakses port Mediterania meningkat setelah Rusia menutup fasilitas pemeliharaan angkatan laut di pelabuhan Suriah Tartus kota pada tahun 2013, setelah perang sipil Suriah.
The Wall Street Journal melaporkan perjanjian dengan Siprus disertai dengan komitmen Rusia untuk merestrukturisasi pinjaman € 2.5 miliar yang diberikan kepada negara pada tahun 2011.