Program nuklir Iran telah membawa Arab Saudi dan Israel lebih dekat, menurut laporan di media Israel. Arab Saudi kini telah mengizinkan untuk membiarkan jet tempur Israel menggunakan wilayah udaranya jika akan menyerang Iran sebagai syarat dalam pembicaraan perdamaian dengan Palestina.
Hal tersebut disampaikan sumber senior Eropa mengatakan Israel Channel 2. “Pihak berwenang Saudi benar-benar berkoordinasi dengan Israel pada semua hal yang berkaitan dengan Iran,” kata pejabat Eropa di Brussels.
Menggunakan wilayah udara Saudi berarti bahwa Angkatan Pertahanan Israel bisa menyerang Teheran pada jarak yang lebih pendek, tanpa harus terbang di sekitar Teluk Persia.
Laporan Channel 2 yang dikutip Ria Novosti Kamis (26/02/2015) juga menyoroti kerjasama intelijen antara negara Yahudi dan bangsa Arab pada program nuklir Iran. Meskipun Yerusalem dan Riyadh tidak memiliki hubungan diplomatik, ada banyak laporan yang belum dikonfirmasi tentang adanya koordinasi kemungkinan di antara mereka terhadap Iran.
Beberapa negara Arab lainnya, termasuk Mesir, Qatar dan Uni Emirat Arab, juga telah menyatakan keprihatinan tentang program nuklir Teheran, meski Iran mengklaim sedang dikembangkan untuk tujuan damai saja.
Laporan Channel 2 muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Israel terkait posisi AS mengenai program nuklir Iran. Netanyahu telah memperingatkan beberapa kali bahwa Teheran tidak boleh diizinkan memiliki kemampuan nuklir, sementara para pejabat Iran menegaskan bahwa program mereka adalah murni untuk penggunaan sipil.
Comments are closed