Korea Utara diperkirakan meningkatkan persenjataan nuklirnya dari setidaknya sepuluh bom yang mereka miliki saat ini menjadi 100 dalam lima tahun ke depan.
Peneliti AS pada hubungan AS-Korea Utara Joel W dalam seminar di Washington pada hari Selasa (24/02/2015) mengatakan bahwa Korea Utara saat ini memiliki sepuluh sampai 16 bom nuklir dan dalam skenario terburuk jumlah ini akan mencapai 100 pada tahun 2020.
Dikutip Ria Novosti dari majalah The Diplomat Rabu (25/02/2015) temuan ini merupakan bagian dari proyek penelitian bersama Amerika-Korea Institute di Johns Hopkins University dan Universitas Pertahanan Nasional. Proyek Nuklir masa depan Korea Utara telah diuraikan dalam tiga skenario untuk pertumbuhan tenaga nuklir Pyongyang di tahun-tahun mendatang.
Dalam skenario moderat, berdasarkan prognosis bahwa program nuklir Korea Utara akan mengembangkan kecepatan mereka saat ini, arsenal Pyonyang 2020 akan terdiri dari sekitar 50 bom. Di bawah “pertumbuhan minimum, minimal modernisasi” Skenario Korea Utara diperkirakan akan memiliki 20 unit senjata nuklir.
Seorang ahli nuklir Korea Utara menyatakan pada tahun 2005 dan telah melakukan tiga tes nuklir – pada tahun 2006, 2009 dan 2013. Pyongyang tidak pernah mempublikasikan berapa banyak bom itu. Program nuklir negara komunis itu telah menyebabkan isolasi dan diperparah ketegangan internasional lebih lanjut di wilayah tersebut.
Evaluasi lain baru-baru dibuat pada bulan Januari oleh seorang rekan senior di Pusat Stanford University untuk Keamanan dan Kerjasama Internasional menunjukkan bahwa Korea Utara saat ini memiliki sekitar 12 senjata nuklir dan mampu memproduksi 4-6 bom tahun.
