Angkatan Udara Australia atau Royal Australian Air Force (RAAF) sedang bekerja untuk menjadi salah satu kekuatan udara yang paling maju di dunia dengan mencari integrasi maksimum jaringan dengan angkatan darat dan laut Australia. Rencana ini disebut ‘Jericho’ dan diimplementasikan dalam sepuluh tahun ke depan. Lockheed Martin F-35A Lightning II tidak diragukan akan menjadi kekuatan menonjol dalam dalam program Jericho ini.
Program menarik dan ambisius ini diresmikan di Melbourne oleh Komandan angkatan udara Marsekal Geoff Brown, yang menyatakan bahwa Australia tidak bisa berpuas diri dengan berpikir bahwa hanya memiliki pesawat tempur generasi berikutnya yang akan membuat angkatan udara canggih. “Sebaliknya, potensi penuh akan dicapai dengan mengoperasikan seluruh aset di lingkungan sepenuhnya jaringan.
Pesawat militer modern memang mampu mengumpulkan sejumlah besar data, dan nilai data ini meningkat secara eksponensial ketika bersama dengan pasukan pesawat, tanah atau laut lainnya.
Saat ini, RAAF menerbagnkan pesawat tua F / A-18A / B Hornet dan F / A-18F Super Hornet dengan EA-18G Growler. Juga penting dalam rencana akan saat Boeing E-7A pesawat Wedgetail AWACS, ditambah pesawat patroli maritim masa depan Boeing P-8 Poseidon.
Comments are closed