AS Jual Drone dengan Syarat Ketat
Drone Reaper

AS Jual Drone dengan Syarat Ketat

reaperPemerintah Amerika Serikat membuka pintu untuk menjual pesawat tanpa awak atau drone baik untuk tujuan komersial maupun militer ke pelanggan luar negeri. Selain itu AS bersama negara-negara sekutu juga tengah menggodok standar global penggunaan sistem persenjataan drone.

Kementerian Luar Negeri AS kini mengizinkan ekspor drone militer namun dengan persyaratan yang ketat, di antaranya harus melalui pemerintah dan negara pembeli harus menyepakati jaminan penggunaan.

Beberapa persyaratan untuk negara pembeli drone militer AS di antaranya adalah mematuhi hukum internasional dan dilarang menggunakannya untuk pengawasan yang tidak sesuai hukum atau untuk mengganggu kehidupan masyarakat setempat.

Kebijakan ini masih memegang prinsip “penolakan kuat” terhadap penjualan drone besar yang disebut pesawat Kategori I yang bisa terbang hingga 300 kilometer dan membawa rudal seberat 500 kg.

Pemerintah AS mengatakan tidak ada daftar resmi negara-negara yang layak membeli drone militer mereka. Namun negara pembeli akan dinilai berdasarkan beberapa pertimbangan, di antaranya adalah soal HAM, keseimbangan kekuatan di kawasan dan faktor lainnya.

Seperti diberitakan Reuters Selasa (17/02/2015) sampai saat ini Inggris adalah satu-satunya negara yang menerbangkan drone militer milik Amerika, sementara Prancis dan Italia telah membeli drone mata-mata Reaper dari AS.

Saat ini permintaan drone datang dari Italia dan Turki. AS juga tengah mempertimbangkan menjual drone tanpa senjata ke Uni Emirat Arab, negara yang memainkan peranan penting dalam serangan ke ISIS di Irak dan Suriah.

Kebijakan ini, yang rincian lengkapnya masih dirahasiakan, akhirnya dikeluarkan setelah dilakukan peninjauan selama dua tahun. Sebelumnya, para sekutu AS tergiur memiliki senjata yang telah membantu operasi militer di Afghanistan, Irak dan Yaman itu.

Selain itu kebijakan ini juga akan menguntungkan perusahaan pembuat drone senjata dan komersial di AS, yang harus bersaing di tengah kompetisi pasar global pesawat nirawak.

Perusahaan swasta General Atomics, pembuat drone Predator dan Reaper, serta produsen senjata lainnya seperti Northrop Grumman Corp, Textron Inc, sejak bertahun-tahun lalu telah mendesak AS melonggarkan peraturan ekspor yang membuat mereka kehilangan pelanggan di Israel dan pasar yang tengah berkembang lainnya.