Kementerian Pertahanan Rusia telah mengembangkan bahan bakar baru yang nantinya akan mampu mendorong rudal pada kecepatan hipersonik. Menurut sejumlah media Rusia, Jenderal Dmitry Bulgakov, wakil menteri pertahanan, Selasa (17/02/2015) mengatakan kementerian telah mengembangkan bahan bakar baru khusus untuk memungkinkan rudal untuk terbang dengan kecepatan hipersonik.
“Formula telah dibuat dan energi yang terakumulasi dalam bahan bakar ini akan membantu kendaraan kami melebihi kecepatan Mach 5,” kata Jenderal Bulgakov seperti dilaporkan Moskow Times.
Rusia adalah salah satu dari sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, China dan India yang sedang berlomba untuk mengembangkan kemampuan hipersonik. Rudal hipersonik akan mampu menempuh perjalanan pada setidaknya lima kali kecepatan suara (Mach 5, atau 6.125 kilometer per jam) atau lebih. NASA mengkategorikan kecepatan hipersonik sebagai (antara Mach 5 dan Mach 10) dan high hypersonic (antara Mach 10 dan Mach 25).
Berbeda dengan Amerika Serikat dan China, keduanya fokus pada upaya pengembangan hipersonik mereka pada kendaraan, Rusia dan India sedang membangun rudal jelajah hipersonik. Kedua negara telah mengembangkan rudal BrahMos bersama-sama. Dianggap sebagai rudal jelajah tercepat di dunia BrahMos telah mencapai Mach 3 (3.675 m / h).
BrahMos Aerospace, perusahaan patungan Rusia-India yang menghasilkan BrahMos mengaku bekerja keras mengembangkan BrahMos-II cruise hipersonik rudal. Menurut website perusahaan, BrahMos-II akan didukung oleh mesin scramjet bukan ramjet. “Scramjets memungkinkan pembakaran terjadi dalam aliran udara supersonik, sehingga memperluas jangkauan operasi di atas Mach 4.”
Para pejabat India telah mengklaim bahwa BrahMos-II akan diuji sekitar tahun 2017, meskipun ini mungkin merupakan waktu yang terlalu optimis. AS dan China telah melalukan uji kendaraan kecepatan ini.
Rusia juga mengembangkan P-800 Onyx, yang beberapa ahli menduga bisa menjadi rudal hipersonik.