
Jet tempur F – 104 memang telah dipensiun terakhir oleh Angkatan Udara Italia pada 31 Oktober 2004. Tetapi semangatnya masih hidup dan menjadi jiwa salah satu pesawat tempur paling canggih saat ini, Eurofighter Typhoon .
F-104 disebut-sebut sebagai pesawat paling canggih di masanya dan menjadi mesin yang paling ditakuti. Varian G , S , ASA ASA – M adalah varian pesawat ini yang sudah dilengkapi dengan kontrol fly – by-wire yang artinya lebih dulu 30 tahun sebelum teknologi ini diadopsi hampir semua pesawat.
Sekitar 1970-an Jerman mulai memikirkan untuk membangun pesawat masa depan yang jauh lebih hebat dibandingkan yang ada pada saat itu. Jet tempur yang memiliki karakter kelincahan tinggi serta kemampuan terbang cepat, kemampuan serang dalam sudut sempit dan stabil.
Maka pada 1974, sebuah jet tempur supersonic mulai diuji. Tetapi masih mengalami persoalan ketidakstabilan. Maka Kementerian Pertahanan Jerman melanjutkan dengan apa yang disebut Kontrol Configured Vehicle Program ( CCV ). Sebauh sistem kontrol udara yang lebih maju.
CCV ini kelak yang kemudian menjadi fly – by-wire.Pesawat yang dipilih untuk mendapatkan teknologi ini adalah F – 104G. Semula sempat dipikir akan diterapkan di F-4F Panthom, tetapi pesawat ini masih terlalu besar dan berat.
Tahap pertama dari uji coba ini bertujuan untuk menentukan parameter untuk algoritma kontrol CCV dan sensornya.Uji ini itu berlangsung dari 27 September- 4 November 1976 dengan 13 kali penerbangan.
Tahap kedua melihat pesawat terbang dalam dua versi yang berbeda, B ( untuk Basic ) dan E ( dengan E dengan konfigurasi canard ) .
Hasil uji menunjukkan Penerbangan Flight setelah penerbangan , dari pesawat stabil F – 104 menjadi sebuah platform yang tidak stabil , tujuan mencapai pergeseran titik netral dan pusat gravitasi dari Starfighter tersebut .
Uji terbang mengalami berbagai persoalan karena belum menemukan tingkat kestabilan. Berat pesawat ditambah di sejumlah tempat. Salah satunya di bagian moncong yang ditambah beban hingga 240 kg. Tetapi belum juga stabil. 26 kali uji terbang antara Juli- September 1981 akhirnya pemberat di bagian ujung diganti dengan 200 kg ballast yang kemudian dikenal dengan konfigurasi E3. Barulah tingkat stabil tercapai.
Fase pengujian berlangsung sekitar empat tahun. Dan F- 104 CCV kemudian menjadi dasar penting dari pengembangan sistem kontrol delta – canard yang diadopsi oleh Eurofighter Typhoon .
Comments are closed