
DONETSK: Donetsk People’s Republic’s (DPR) mengaku telah menemukan amunisi yang digunakan secara eksklusif di negara-negara NATO dan Tentara Ukraina tidak pernah dilengkapi dengan senjata ini, Wakil Donetsk Komandan Milisi Eduard Basurin mengatakan Selasa (03/02/2015)
“Jenis amunisi dirancang untuk negara-negara NATO. Salah satunya [perangkat] dilengkapi dengan sekering dasar. Misalnya, ketika jenis amunisi menghantam dinding, akan meledak dan menghancurkan itu [dinding]. Pasukan Ukraina tidak memiliki jenis amunisi ini, “kata Basurin, menunjukkan amunisi kepada wartawan.
Otoritas DPR telah berulang kali mengklaim menemukan senjata buatan AS di Bandara Donetsk, yang sebelumnya diduduki oleh militer Ukraina. Pada tanggal 19 Januari, Basurin mengatakan bahwa pasukan DPR telah menemukan sejumlah besar senjata buatan AS, termasuk senapan serbu M16-A5, granat, dan perangkat komunikasi. Sebelum pernyataan Basurin itu, pemimpin DPR Alexander Zakharchenko mengatakan bahwa senjata buatan AS ditemukan di bandara.
Pada 21 Januari 2015 Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam keras pengiriman senjata oleh sejumlah anggota NATO dan negara-negara Uni Eropa, mengatakan langkah ini bertentangan Uni Eropa dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) norma.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan bahwa tidak ada senjata mematikan telah dikirim ke Kiev oleh Barat, meskipun pengumuman yang dibuat oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada bulan September bahwa sejumlah negara NATO telah setuju untuk memasok senjata modern. Penasihat presiden Yuri Lutsenko kemudian mengklaim bahwa kesepakatan pada pasokan senjata dari Amerika Serikat, Perancis, Polandia, Norwegia dan Italia telah dicapai pada KTT NATO di Wales. Namun negara-negara ini membantah pernyataan itu.
Sumber: Sputnik