Apakah F-16 Polandia Layak Tempur?

Apakah F-16 Polandia Layak Tempur?

Polish-F-16-NTM-2011-706x471

Sejauh ini, Angkatan Udara Polandia belum pernah sekalipun mengirim F-16 mereka ke penyebaran di luar Polandia. Hal ini yang membuat sejumlah pihak meragukan apakah jet tempur itu memang layak untuk tempur.

Sejenak mengingat pada bulan September 2013, muncul rumor bahwa Polandia akan mengerahkan  Jastrząb (sebutan F-16 di Polandia_ ke Suriah. Tetapi hal itu tidak terbukti. Salah satu penyebabnya karena pesawat mereka tidak memiliki kemampuan AIDEWS (Advanced Integrated Defensive Electronic Warfare Suite )

Pada 1 September 2014, dalam sebuah wawancara dengan madmagazine.pl Jenderal Gocul, kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Polandia menyatakan menahan Viper untuk tetap di dalam negeri dinilai lebih baik dan ekonomis.

Polish-AF-F-16-taxi-706x471

Alasan pertama yang disampaikan untuk memilih menyimpan F-16 mereka adalah FOD (Foreign Object Damage) F-16. Gocuł mengklaim bahwa mesin tempur sangat rentan terhadap kerusakan, dan  Polandia harus memperluas BAP (Baltik Air Policing) dengan peralatan pembersih runway yang juga mahal ketika mereka menyebarkan F-16 ke Lithuania. Hingga akhirnya mereka memilih untuk menggunakan MiG-29 dalam misi NATO tersebut. Padahal sebenarnya kendala itu tentunya sangat mudah diatasi mengingat sebelumnya jet tempur F-16 juga telah melakukan misi serupa dari pangkalan yang sama yakni Siauliai. Salah satunya F-16 Portugis.

Argumen kedua yang disampaikan Jenderal Gocuł adalah tingginya biaya operasi F-16 dan menyebut MiG-29 adalah lebih murah. Tetapi berdasarkan data yang ada biaya satu jam penerbangan dari MiG-29, menurut berbagai sumber (data yang tepat tidak diketahui), sekitar 5.500 Dollar Amerika. Sementara F-16 sekitar 7.700 Dollar.

Tapi sekali lagi, Jenderal Gocuł menyatakn dalam sebuah wawancara untuk Majalah “Lotnictwo” edisi Januari, bahwa MiG-29 mereka telah mencapai 300 jam terbang selama Mei-Agustus 2014, atau kira-kira 75 jam per pesawat. Ini memberikan perkiraan kasar berapa banyak Polandia menghabiskan untuk operasional MiG-29 yakni sekitar 1,7 juta dollar per armada dibandingkan dengan 2,3 juta untuk memanfaatkan F-16.

Tetapi sejumlah media menyebut Polandia memang tidak ingin mengekspos kemampuan Blok 52 + F-16 mereka di depan Rusia, dengan mengoperasikan F-16 di sekitar dekat kekuatan potensial musuh.

Namun, menurut pendapat Konrad Muzyka, yang bekerja untuk IHS Jane, mungkin ada alasan ketiga. Ketika ditanya tentang Kemampuan Operasional Akhir atau Final Operational Capability (FOC) dari F-16, Muzyka memberikan pernyataan berikut:

Masalah yang berkaitan dengan kemampuan operasional F-16 Polandia adalah salah satu yang misterius. Kementerian Pertahanan Nasional tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi apakah pesawat memiliki AIDEWS sehingga memunculkan pertanyaan apakah F-16 berada dalam kondisi FOC. Ini datang meskipun fakta bahwa kontrak itu menyimpulkan sejauh tahun 2008. Tentu, itu adalah kepentingan Warsawa untuk tidak menjelaskan apapun pada kemampuan viper Polandia, tetapi kenyataan bahwa mereka tidak pernah secara operasional dikerahkan di luar negeri adalah fakta.

Secara resmi, viper Polandia empertahankan status siap tempur. Mereka secara teratur terlibat dalam latihan seperti Red Flag atau NATO Meet Tiger. Meskipun demikian, ada beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan: apakah benar-benar biaya operasi yang menyababkan Polandia tidak mau menyebarkan F-16 ke luar negeri?

Apakah Warsawa benar-benar khawatir bahwa pesawat intelijen Rusia, sering terbang di dekat wilayah udara Lithuania, dapat mengumpulkan data sensitif tentang viper Polandia? Dan pertanyaan terakhir adalah – apakah F-16 Polandia benar-benar mencapai status FOC, meskipun mereka tidak pernah dikerahkan di luar negeri?

Sumber: The Aviationist

1 Comment

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed