Irak Terus Minta Bantuan Senjata ke Internasional
Mi-28N yang diterima Irak

Irak Terus Minta Bantuan Senjata ke Internasional

Helikopter Mi-28NE Irak
Helikopter Mi-28NE Irak

LONDON: Irak terus meminta kepada masyarakat internasional memberikan senjata lebih  banyak kepada mereka untuk bisa melawan ISIS. Permintaan itu disampaikan Perdana Menteri Haider al-Abadi, yang berbicara dalam satu pertemuan koalisi internasional di London.

Dia juga memperingatkan dampak menurunnya harga minyak pada kemampuan negaranya untuk mengalahkan ISIS. “Kami tidak ingin melihat kekalahan militer karena masalah-masalah anggaran dan fiskal.” kata Perdana Menteri Haider al-Abadi kepada wartawan setelah berunding dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan menteri-menteri dari 19 negara lainnya di London.

AS bergabung satu koalisi sekitar 60 negara tahun lalu termasuk negara-negara Arab, untuk melakukan tindakan terhadap kelompok garis keras itu setelah mereka merebut satu daerah luas di Irak dan Suriah.

Para anggota koalisi telah melakukan hampir 2.000 serangan udara terhadap target-target IS dalam empat bulan belakangan ini menewaskan “ribuan” petempur termasuk “50 persen dari komandan penting,” kata Kerry. “Serangan-serangan itu menyebabkan ISIS tidak dapat bergerak di mana serangan-serangan itu dilakukan khususnya di wilayah itu,” katanya mengacu pada kelompok ISIS.

Mantan kepala dinas intelijen rahasia M16 , John Sawers, mengatakan pekan ini bahwa satu serangan di Inggris sangat mungkin terjadi karena para petempur penting kembali dari perang di Suriah dan Irak.

Abadi, yang sebelum pertemuan itu telah berbicara dengan Perdana Menteri David Cameron di kantornya mengatakan ada peningkatan dalam pengiriman senjata ke pasukan keamanannya, dan melaporkan satu tanggapan positif dalam perundingan Kamis untuk menunda pembayaran utang.

Tetapi ia memperingatkan bahwa harga minyak dunia menurun 60 persen sejak Juni “telah mendatangkan malapetaka” bagi negaranya, di mana 90 persen dari bujetnya tergantung pada minyak.

 

“Irak membutuhkan senjata dan masyarakat internasional mampu memberikan Irak dengan senjata-senjata yang dibutuhkannya,” kata Abadi dalam satu jumpa wartawan yang didampingi Menlu AS John Kerry dan Menlu Inggris Philip Hammond.