
Sebuah kapal mata-mata Rusia lengkap dengan antena dan peralatan satelit berlabuh di pelabuhan Havana, Kuba hanya sehari sebelum delegasi AS direncanakan datang melakukan perjalanan ke negara itu, CNN melaporkan Rabu (21/01/2015).
Presiden Barack Obama baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menormalkan hubungan dengan Kuba yang telah dikucilkan oleh Amerika di awal 1960-an, setelah rezim Fidel Castro menguasai Kuba.
Selama ini Kuba sangat dekat dengan Rusia. Kedua negara ini kerap memposisikan diri head to head dengan Amerika bersama Venezuela, Bolivia dan Iran. Sehingga kedatangan kapal mata-mata Viktor Leonov ini menjadi demonstrasi terang-terangan Rusia bahwa pembukaan hubungan AS-Kuba tidak akan melemahkan hubungan Rusia dengan negara tersebut. “Kapal ini mungkin memiliki misi rahasia, tapi mereka pasti tidak berusaha menyembunyikan keberadaan kapal,” sebut CNN. Kapal ini meluncur ke Havana Senin dini hari dalam tampilan penuh agar semua orang bisa melihat dan berlabuh di tempat kapal pesiar juga biasa berlabuh.
Ini tidak akan menjadi pertama kalinya Rusia menggunakan armada untuk mengirim pesan kepada para pesaingnya. Pada bulan November, saat kunjungan Putin ke puncak G20 di Australia didampingi oleh empat kapal perang yang berada di perairan internasional di tepi klaim maritim Australia. Kapal-kapal juga telah digunakan untuk mengumpulkan intelijen.
Roberta Jacobson, diplomat tinggi AS untuk Amerika Latin, akan memimpin kunjungan ke Kuba ditetapkan untuk 21 Januari dan 22. Meskipun pergeseran kebijakan AS, ada banyak untuk Kuba dan Amerika Serikat untuk bekerja keluar sebelum hubungan yang sepenuhnya pulih, termasuk status buronan dari keadilan AS yang tinggal di Kuba dan mekanisme untuk mengangkat ekspor dan impor di kedua negara.
Comments are closed